Makassar – Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan, Prof. Zudan Arif Fakhrulloh, bersama Penjabat Sementara (Pjs) Wali Kota Makassar, Andi Arwin Azis, mengajak masyarakat Sulawesi Selatan, khususnya ibu dan anak, untuk rajin mengonsumsi telur. Ajakan ini bertujuan untuk menekan angka stunting di Makassar dan Sulawesi Selatan secara keseluruhan.
Hal tersebut disampaikan dalam acara Gerakan Makan Telur dan Lomba Mewarnai yang digelar dalam rangka memperingati HUT Sulsel ke-355 di Lapangan Karebosi, Makassar, pada Rabu, 9 Oktober 2024. Kegiatan ini diikuti oleh 150 anak dari PAUD dan TK se-Kota Makassar.
Prof. Zudan menegaskan bahwa Pemprov Sulsel terus berupaya menurunkan angka stunting melalui berbagai program, salah satunya adalah dengan menggalakkan gerakan gemar makan telur. “Hari ini kita ingin memperbaiki kualitas kesehatan anak-anak kita. Salah satu langkah yang bisa kita lakukan adalah dengan rutin mengonsumsi telur,” ujarnya dalam sambutannya.
Lebih lanjut, Zudan juga membagikan pengalamannya bahwa anaknya pernah mengalami stunting, yang membuatnya menyadari betul risiko kesehatan yang dihadapi anak yang kekurangan gizi. “Stunting itu bukan keturunan, tetapi disebabkan oleh kekurangan makanan bergizi. Saya sendiri rutin makan hingga lima butir telur sehari, dan manfaatnya sangat terasa hingga saat ini,” katanya.
Sementara itu, Pjs Wali Kota Makassar, Andi Arwin Azis, menyampaikan apresiasinya kepada Pj Gubernur Sulsel atas kegiatan ini, yang juga diadakan serentak di berbagai kabupaten/kota se-Sulsel. Ia menyebutkan bahwa kegiatan ini sejalan dengan upaya Kota Makassar dalam menekan prevalensi stunting di wilayahnya.
“Olehnya diperlukan upaya yang luar biasa dalam mencapai prevalensi stunting 14 persen tahun ini,” kata Arwin. Ia juga menekankan bahwa telur merupakan sumber protein yang sangat baik dan ekonomis, sehingga cocok sebagai makanan pencegah stunting.
Arwin menambahkan bahwa Pemkot Makassar berencana mereplikasi kegiatan serupa di seluruh kelurahan di Kota Makassar secara serentak. “Diharapkan ini menjadi budaya, minimal satu butir telur sehari untuk memenuhi kebutuhan gizi anak. Semoga langkah ini dapat mendorong seluruh stakeholder untuk bersama-sama mewujudkan Kota Makassar yang bebas stunting,” harapnya.
Acara ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi yang cukup, terutama bagi anak-anak, untuk mencegah stunting dan menciptakan generasi yang lebih sehat di masa depan.(*)