MAKASSAR – Pemerintah Kecamatan Bontoala menggelar acara Malam Pesta Rakyat dalam rangkaian memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia Ke-79 yang digelar di Jalan Langgau Kelurahan Timungan Lompo Kecamatan Bontoala pada Rabu malam kemarin. Kamis (22/8/2024).
Dalam acara tersebut turut hadir Walikota Makassar Ir. H. Moh Ramdhan Pomanto atau sering disapa Danny Pomanto beserta Ketua TP PKK Kota Makassar Indira Yusuf Ismail, Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum Dan Politik Kota Makassar A. Irwan Bangsawan, Camat Bontoala Andi Akhmad Muhajir Arif, Sekcam Bontoala Suryadi Yamin, Kapolsek 06 Bontoala Kompol Muhammad Idris, Danramil 1408-06/Bontoala Mayor Inf. Jasmawan, seluruh Lurah Se-Kecamatan Bontoala dan Ketua TP PKK Kelurahan Se-Kecamatan Bontoala, para Dewan Lorong, Ketua LPM Se-Kecamatan Bontoala, Ketua RT/RW Se-Kecamatan Bontoala serta Warga setempat.
Dalam sambutannya, sapaan Danny Pomanto menceritakan tentang perjalanannya selama dua periode sebagai Walikota Makassar dan pesta ini menjadi pesta terakhir pada masa jabatannya sebagai Walikota seiring dengan selesainya sengketa Pemilu di Mahkamah Konstitusi (MK).
“Kecamatan Bontoala adalah Kecamatan yang sangat saya banggakan, kekompakan masyarakat di tengah kepadatan penduduk, satu komando di antara keragaman. Inisiatif yang luar biasa di tengah sempitnya lahan,” kata Danny Pomanto di hadapan seluruh warga Kecamatan Bontoala.
Terlihat, Kedatangan Danny Pomanto serta Indira Yusuf Ismail disambut antusias warga sekitar. Teriakan warga histeris menyambut kedatangan keduanya serta Warga secara bergantian ingin bersalaman dengan pemimpin Kota Makassar dua periode itu.
“Dulu banyak sekali orang baku busur di sini, tapi sekarang semua lebih baik dan lebih tenang. Ini bukan muncul tiba-tiba, tapi kerja Tripika Kecamatan, kerja keras Kapolrestabes, Kapolres Pelabuhan, dan jajaran pemerintah sampai ke kelurahan,” katanya.
Di sisa akhir masa jabatannya, Danny Pomanto ingin berbagi cerita mengingat kembali masa-masa kebersamaan selama dua periode menjabat membangun Kota Makassar. Tidak hanya merancang kota baru yang saat ini dikenal dengan nama Center Point of Indonesia (CPI), membuka jalur penghubung Haji Bau dan Metro Tanjung Bunga, tol layang atau elevated, hingga pelabuhan baru Makassar New Port.
“Jalan Metro juga belum tembus Haji Bau, tapi di 2016 kita tembuskan itu. Ini perlu saya cerita supaya kita tahu bagaimana perkembangan Kota Makassar dari tahun ke tahun,” Danny Pomanto bercerita.
Selain itu, termasuk juga meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Makassar dari yang hanya Rp500 miliar di awal menjabat hingga hari ini yang sudah mencapai hampir Rp1,6 triliun. Ini juga Menjadi kunjungan terakhir pada malam ini di Kecamatan Bontoala, Danny Pomanto bahkan berbagi keseruan dan bernyanyi bersama warga sekitar.
Sepuluh tahun memimpin Kota Makassar bukan waktu yang singkat. Ada banyak program yang berjalan sukses, tapi tidak sedikit pula yang masih perlu perbaikan. Danny bercerita di awal menjabat 2014 lalu, kawasan Center Point of Indonesia (CPI) belum ada dan masih dalam tahap perencanaan yang ia rancang sendiri.
Meski tidak mudah karena mendapatkan kecaman dari berbagai pihak, namun CPI saat ini menjadi spot andalan masyarakat Kota Makassar. Begitu pun dengan tol layang dalam kota yang ia gagas dan tiga tahun terakhir ini masyarakat bisa menikmati tol elevated atau tol layang di Makassar.
Termasuk meningkatkan insentif RT/RW hingga Rp2 juta jika PAD mencapai Rp2 triliun di 2025. Seperti janji politiknya di periode kedua ia menjabat.
“Di moment inilah saya ingin menyampaikan terima kasih dan permohonan maaf kepada Warga Kota Makassar khususnya Warga Kecamatan Bontoala, apabila selama masa tugas saya banyak hal-hal yang masih kurang, mohon dimaafkan. Tapi paling tidak, beberapa hal perlu kita ingat-ingat,” tutupnya.(*)