MAKASSAR, — Pengentasan kawasan kumuh lewat program Revitalising Informal Settlement and their Environment (RISE) di Kota Makassar terus berjalan.
Program kerja sama Kemitraan Indonesia-Australia untuk Infrastruktur (KIAT) kali ini menyasar kelurahan Bulorokeng, Kecamatan Biringkanaya.
Rencananya, peresmian program RISE tahun ini akan dilaksanakan pada Senin (15/7/24) mendatang.
Sebagai mitra program RISE, pemerintah kota Makassar mulai melakukan berbagai persiapan peresmian.
“Kegiatan hari ini adalah rapat pemantapan untuk penyelenggaraan kegiatan peresmian infrastruktur hijau rise di kota Makassar. Pada hari ini kita mengundang seluruh stakeholder SKPD yang ada untuk memaksimalkan peresmian RISE,” kata Pj Sekda Kota Makassar, Firman Hamid Pagarra di Kantor Balai Kota Makassar, Kamis (11/7/24).
Rencananya, peresmian program tersebut bakal dihadiri kurang lebih 40 peneliti asing dari seluruh dunia.
Mereka diantaranya merupakan peneliti dari Amerika, Australia, Inggris dan negara kepulauan RISE.
Selain itu, Dirjen Cipta Kerja Sarana dan Prasarana, Bappenas, dan kementrian PUPR bakal meninjau langsung progres program RISE di Kota Makassar.
Dimana peresmian itu nantinya akan menjadi langkah untuk melakukan penelitian lanjutan.
Firman mengatakan, untuk kerja sama program RISE ini berada di lima titik yakni ada di Kelurahan Bulorokeng, kelurahan Barombong, Kelurahan Antang, Tallo, dan Kelurahan Untia.
“Untia dan Batua ini sudah di groundbreaking sebelumnya jadi percontohan. Jadi yang tanggal 15 nanti itu berada di Bulorokeng,”kata Firman.
Ia menyebut ada beberapa hal yang menjadi intervensi dalam program RISE. Mulai dari perbaikan infrastruktur saluran drainase, sanitasi, dan air bersih.
“Kalau yang akan diresmikan sekarang itu intervensi fisik, infrastruktur hijau jadi meletakkan sanitasi yang terklaster (kelompok) untuk satu wilayah kelurahan yang mana masyarakat, pada kawasan itu terfasilitasi jadi ketika fasilitasi mulai terselesaikan maka tidak perlu terkoneksi dalam ipal yang ada,” jelasnya.
Pemerintah Australia memberikan dukungan dana hibah melalui KIAT kepada Monash University bekerja sama Pemkot Makassar dan Universitas Hasanuddin untuk program RISE.
“Sebagai lokasi terpilih kita berharap program ini bisa meningkatkan kesehatan masyarakat dan peningkatan kualitas lingkungan,” ungkapnya.
Diketahui program RISE hanya dijalankan di dua kota di dunia yakni Kota Makassar Indonesia dan Fiji di Suva.
“Dan Makassar yang paling pertama selesai tahun ini. Untuk di Fiji sendiri masih progress,” tandasnya. (*)