MAKASSAR – Pemerintah Kota Makassar memperpanjang status tanggap darurat bencana kekeringan hingga 5 November 2023 mendatang.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Makassar menetapkan status tanggap darurat bencana kekeringan pada 4 September hingga 4 Oktober.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar, Hendra Hakamuddin mengungkapkan, perpanjangan status tanggap darurat bencana kekeringan ini, berdasarkan beberapa pertimbangan. Salah satunya, melihat kondisi saat ini yang belum menunjukkan akan terjadinya hujan.
Tak hanya itu, kata Hendra, berdasarkan prediksi BMKG musim hujan akan terjadi di Sulawesi Selatan pada bulan November mendatang.
“Musim hujan itu prakiraannya di SulSel akan terjadi di dasarian kedua bulan November,” ujar Hendra.
Meskipun masuk musim hujan nantinya, kata Hendra, pengaruh dari fenomena El Nino masih akan terasa. Seperti, hujan belum tentu akan langsung terjadi walau sudah masuk musim penghujan.
“Masuk musim hujan itu belum tentu langsung turun hujan. Apalagi sudah disampaikan oleh BMKG meskipun sudah masuk musim hujan. Fenomena El Nino ini masih sangat mempengaruhi,” terang Hendra.
Maka dari itu, Hendra mengungkapkan pihaknya akan tetap melakukan langkah taksis dengann tetap mendistribusikan air bersih kepada masyarakat yang kesulitan mengakses air akibat kekeringan.
“Oleh sebab itulah, pemerintah kota memperpanjang status tanggap darurat bencana kekeringan ini,” tutup Hendra.
Diketahui, saat ini kekeringan di Kota Makassar makin meluas, per tanggal 9 Oktober 2023 dari laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerahh (BPBD) Kota Makassar telah bertambah menjadi delapan kecamatan yang sebelumnya hanya lima kecamatan.
Dengan jumlah kepala keluarga (KK) yang terdampak 37.369 KK atau 124.994 jiwa. Yakni di Kecamatan Ujung Tanah, Tallo, Tamalanrea, Panakkukang, Biringkanayya, Bontoala, Makassar dan Manggala. Dengan 56 kelurahan yang terdampak.
Jumlah air yang telah terdistribusi sebanyak 5.083.010 liter dengan sebaran titik di Kecamatan Biringkanaya terdapat 126 titik, kecamatan Tamalanrea 139 titik, kecamatan Tallo 275 titik.
Selanjutnya, Kecamatan Ujung Tanah 375 titik, kecamatan Panakkukang 178 titik, kecamatan Bontoala 113 titik, kecamatan Makassar 25 titik dan Manggala 20 titik.
Sementara itu, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto meminta melakukan penambahan pengadaan mobil tangki untuk distribusi air bersih ke masyarakat.
Upaya ini dilakukan sebagai langkah antisipasi untuk di masa akan datang. Pasalnya, kata Danny, dirinya khawatir kondisi kekeringan seperti saat ini akan terjadi setiap tahun.
“Saya kira mobil tangki musti kita adakan, saya khawatir ini terjadi tiap tahun,” tegas Danny.