MAKASSAR – Dinas Sosial (Dinsos) Kota Makassar menggelar bimbingan sosial keluarga anak jalanan. Bertempat di Hotel Maxone Panakukang, Jalan Taman Makam Pahlawan, Senin (14/11/2022).
Bimbingan Sosial bagi keluarga anak jalanan dibuka langsung oleh Kepala Dinas Sosila Kota Makassar, Aulia Arsyad. Sebagai narasumber yakni, Asisten II Bidang Ekonomi, Sosial dan Pembangunan, Ir. Hj. Rusmayani Majid dan Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial (Resos), Andi Eldi.
Dalam sambutan Kadis Sosial dihadapan puluha orang tua anak jalanan serta RT/RW dan para pendamping Anjal dan Gepeng, Aulia Arsyad menekankan, bahwa peran orang tua adalah garda terdepan dalam memutus mata rantai berkembang biaknya penyakit sosial khususnya Anjal dan Gepeng
“Peran orang tua dalam memutuskan atau mengamputasi akan terciptanya aktivitas Anjal dan Gepeng menjadi garda terdepan,” kata Aulia Arsyad.
Tentu monitoring terhadap anak-anak, peran orang tua lah yang sangat menentukan seperti apa anak-anak itu sendiri. Dinsos Makassar akan terus melakukan upaya edukasi agar bagi orang tua yang anaknya pernah terjaring pada aktivitas jalanan itu kemudian menjadikan pelajaran agar senantiasa memberikan pendidikan positif, sambung Aulia.
Sementara itu, Asisten II Rusmayani Majid, berharap melalui bimbingan sosial ini menjadi ruang bagi orang tua untuk terus berbenah dan menatap masa depan anak-anak kita dan keluarga kita dengan memberikan pendidikan yang bisa mencegah anak-anak kita atau keluarga kita untuk menciptakan dirinya menjadi yang disebut penyakit sosial.
“Pemerintah fokus dalam menurunkan angka prilaku seperti anjal dan gepeng dengan cara penjangkauan dan pembinaan. Tetapi sebesar apapun usaha pemerintah ketika orang tua yang selalu lalai atau dengan kata lain tidak melakukan monitoring aktivitas anak-anak itu sendiri maka semua akan siaa-sia, oleh karena itu orang tua harus terus membangun sinergitas dengan pemerintah,” kata Maya sapaan akrabnya.
Senada dengan itu, Kabid Resos Dinsos Makassar juga menyampaikan, bahwa lahirnya prilaku Anjal dan Gepeng, selain karena rendahnya monitoring orang tua itu sendiri, terkadang faktor ekonomi keluarga banyak mempengaruhi dan menciptakan prilaku Anjal dan Gepeng.
Oleh karena itu, Dinsos Makassar terus berusaha dan terus bergerak dan membangun koordinasi dengan SKPD terkait lainnya untuk memberikan solusi kepada keluarga Anjal dan Gepeng.
“Saat ini kita sudah membangun komunikasi dengan SKPD terkait lainnya, semisal bagaimana pembinaan kepada anak-anak yang pernah terjaring sesuai skil masing-masing,” ucap Andi Eldi.
Termasuk Dinsos berupaya keras agar keluarga yang anaknya pernah terjaring itu mendapatkan perhatian khusus, seperti melakukan pendataan untuk mendapatkan bantuan sosial dari Kemensos, seperti PKH, Rastar dan lain-lain.
“Bulan ini (november) kita akan menggelar Musyawarah Kelurahan di 153 Kelurahan, kita akan verifikasi DTKS tentang kelayakan untuk mendapatkan Bansos Kementerian. Tentu para Orang tua yang anaknya pernah terjaring sebagai Anjal dan Gepeng akan menjadi proritas nantinya untuk dimasukkan dalam usulan penerima Bansos Kementerian,” terang Andi Eldi.
Diketahui, pada Bimbingan Sosial Keluarga Anak Jalanan ini, Bidang Resos Dinsos Makassar juga menggandeng Lembaga yang fokus pada pencegahan penyakit HIV. (Win)