MAKASSAR – Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar Achmad Hendra Hakamuddin memaparkan konsep Sistem Aplikasi Pelaporan Informasi Bencana Kota Makassar di hadapan Tim IT BPBD di ruang kerjanya, Jumat (26/08/2022).
Sistem Aplikasi yang sementara digodok ini nantinya akan memudahkan petugas lapangan BPBD dalam melakukan asessment jika terjadi bencana.
“Petugas di lapangan nantinya secara real time bisa melaporkan situasi terkini terhadap kondisi di wilayah yang terkena dampak bencana,” ujarnya.
Biasanya ketika terjadi bencana dibutuhkan informasi yg akurat, sehingga informasi ini menurut dia sangat penting dalam melakukan respon cepat dalam penanggulangan bencana.
“Misalnya jika terjadi banjir, kita butuhkan informasi lokasi yang terkena dampak mulai dari titik pengungsian dan kebutuhan yang dibutuhkan. Selain itu, juga ada lampiran foto dan rincian data jumlah pengungsi berdasarkan jenis kelamin, kelompok umur dan kelompok rentan,” ucap Hendra sapaan Kalaksa BPBD Kota Makassar.
Setelah itu, informasi akan dikirim ke “War Room” untuk diolah. War Room ini sebagai pusat pengendali operasi penanganan bencana dan pusat desiminasi informasi bencana di Kota Makassar.
“Jadi sebelum informasi bencana dipublish, data terlebih dahulu diolah dan diverifikasi oleh admin di War Room. Informasi yang dipublish nantinya dalam bentuk laporan situasi (lapsit) bencana yang bisa diakses oleh masyarakat,” tambahnya.
Lanjut dia, kedepannya sistem aplikasi ini akan memberikan informasi kondisi Kota Makassar mulai dari tahap mitigasi dan kesiapsiagaan, tanggap darurat sampai ke tahap rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana.
“Masyarakat bisa mendapatkan informasi situasi kondisi Kota Makassar setiap saat. Informasi ini juga bisa membantu OPD/SKPD terkait dalam melakukan respon time jika terjadi bencana,” tutupnya.(*)