MACCANEWS – Salah seorang tokoh masyarakat Manggala, Sarifuddin Daeng Punna atau SAdAP mengkritik statement Pj Walikota Makassar Prof Yusran Yusuf yang dinilai plin-plan sehingga membuat bingung warga Kota Makassar.
Hal itu berkaitan, soal pernyataan Pj Walikota yang sebelumnya mengisikan shalat Ied digelar di Masjid namun akhirnya meralat kembali pernyataan tersebut.
“Sangat disayangkan sebab imej seorang pemimpin tercoreng,” ungkap SAdAP, Rabu (20/5/2020) via pesan WhatsApp.
Menurutnya, sebelum Pj Walikota Makassar mengeluarkan statement ke publik mesti melakukan koordinasi ke gubernur, serta unsur pejabat yang ada di pemkot, termasuk meminta pandangan legislatif.
Hal ini perlu kecakapan seorang pemimpin dalam merumuskan suatu kebijakan, sehingga setiap pernyataan yang dikeluarkan tidak terkesan mencla mencle.
Sebagai Pj Walikota Makassar dengan gelar professor, kata SAdAP, tentu lebih memahami secara detail pola komunikasi yang proporsional agar tidak menuai sorotan publik.
“Sangat disayangkan, pernyataan yang sebelumnya membolehkan umat islam untuk melaksanakan shalat id di masjid lalu kemudian menganulirnya merupakan sikap yang tidak konsisten, disinilah kelemahannya sebab kebijakan yang dikeluarkan sepihak tanpa melakukan koordinasi yang baik dengan pemangku kebijakan baik di provinsi maupun di pusat,” terang SAdAP.
Terakhir, SAdAP mengingatkan Pj Walikota Makassar, sebagai pemimpin setiap ucapannya akan dimintai pertanggung jawabannya, bila tidak konsisten maka rakyat berhak untuk mengkritisi, apalagi statement yang dikeluarkan berkaitan dengan perayaan hari besar, jangan mempermainkan ummat dengan statement yang membingungkan. (*)
The post SAdAP Kritisi Pj Walikota Makassar Plin Plan Keluarkan Statement Ke Publik appeared first on Maccanews.