Oleh: Omar Syarif
Pemprov Sulsel yang terhormat!
Sudah sepatutnya rakyat mengikuti Pemerintah, dan sudah sepatutnya Pemerintah amanah pada rakyat.
Terimakasih kepada pemimpin wilayah di Sulsel, kpd para tokoh dan para cendekiawan yang kami banggakan di butta Bugis-Mangkasara’ ini.
Alhamdulillah.. segenap upaya real telah ditempuh untuk memerangi dan memutus mata rantai penyebaran Covid19 di tengah-ditengah masyarakat.
Wabah Covid19 atau Corona terus merenggut korban jiwa. Untuk itu, rakyat telah mendukung penerapan beragam regulasi.
Rakyat mendukung kebijakan Sosial Distancing dan Karantina wilayah diterapkan.
Namun seiring dengan itu, desakan kebutuhan hidup mutlak harus pula terpenuhi, rakyat harus punya bekal di tengah amukan virus corona. Rakyat butuh amunusi untuk “berperang” melawan corona.
Tapi sudah kah kebijakan-kebijakan itu berpihak pada hajat hidup orang banyak?
Sudah kah fungsi koordinasi efektif mengatur itu semua. Sudahkah fungsi intervensi dilakukan untuk mengatur dan mensanksi oknum yang memanfaatkan situasi.
Pemerintah punya power untuk mengintervensi itu semua.
Sudakah pemimpin wilayah ini mengintervensi agar bantuan lebih cepat tersalur ditengah urgensi kebutuhan pokok masyarakat, sudah kah mereka mengitervensi agar masker tidak langka, mengintervensi para penimbunan sembako yang jadi momok bagi daya beli masyarakat.
Pertanyaan ini masih terus menggelitik, realita ini jadi komsumsi di media massa. Tiap hari saya membaca orang mencari pemerintah, karena hak dan kebutuhan yang mereka tuntut untuk dipenuhi. Rakyat butuh kehadiran pemerintah, seperti anak ayam mencari induknya!
Semoga saja goresan pena ini bisa menyingkap tabir kemana sebenarnya kebijakan pro rakyat itu “bersembunyi” ?
Pajak dari rakyat itu harus kembali untuk Rakyat. Penuhilah kebutuhan rakyat. Niscaya rakyat akan mendukung penuh semua kebijakan anda wahai penguasa “Negeri Pemberani”!
Kondisi pelik seperti ini, saatnya pemerintah hadir melayani, bukan “mengeyangkan” rakyat dengan imbauan. Hadirlah sebagaimana sumpah jabatan anda untuk amanah kepada rakyat.
Sejatinya pemimpin itu adalah pelindung rakyat. Catat!!
Hadirlah dengan segala urgensi kebutuhan alat medis yang wajib terpenuhi, apalagi ditengah ketatnya penerapan karantina parsial yang membatasi ruang gerak untuk mencari nafkah hidup.
Hadirlah untuk memberikan solusi akan kebutuhan pokok rakyat yang sangat mendesak.
Sosial distancing sudah diwajibkan, namun regulasi berlapis untuk menyalurkan bansos masih saja jadi kendala.
Prof Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman yang terhormat, jangan biarkan rakyat anda berjuang sendiri!
BIN telah memberikan peringatan akan mara-bahaya jika covid19 terlambat ditanggulangi.
Pemerintah yang baik adalah pemerintah yang cepat bertindak dan mau mendengarkan keluh kesah rakyatnya.
Mari kita kilas balik ke-5 Abad yang lalu, Raja Tallo Karaeng Pattingalloang sudah memberi isyarat tentang ciri atau tabiat pemimpin yang akan datang.
“Punna taenamo naero nipakainga karaeng manggauka” atau yang berarti “Menurut Karaeng Pattingalloang jika seorang kepala negara atau kepala pemerintahan sudah tidak mau dinasehati maka suatu saat negara tersebut akan mengalami keruntuhan.
Semoga apa yang pernah dinuhbuatkan oleh pemimpin terdahulu, tidak terjadi pada pemimpin kami saat ini. Manaka itu terjadi, maka celakalah kami.
Jangan marah dan membenci karena kritik. Kritik itu bentuk kepedulian. Pemerintah tidak boleh anti-kritik, alergi atas kritik. Sebab kritikan dan pujian adalah motivasi untuk semakin lebih baik.
Tulisan ini tidak bermaksud mengucilkan citra pemerintahan anda, Prof-Andalan yang kami hormati. Namun ini adalah goresan pena rakyat di pojok warkop utara. Fakta atas kondisi rakyat turut mengilhami tulisan ini.
Oke, Fashback lagi, badai corona adalah musibah yang harus dihadapi bersama.
Dan spontan saja, tiba-tiba saya sangat rindu dengan sosok pemimpin yang aktif melayani dan tulus berbuat untuk rakyat, karena kecintaan dia kepada rakyat!
Semoga semua ini ada hikmahnya, semoga badai ini cepat berlalu, karena cahaya terang selalu hadir di ujung terowongan. Wallahu A’lam Bishawab (*)
#tolongjagairakyatta
#lawancovid19
#taatiaturan
#dirumahsaja
The post JANGAN KENYANGKAN RAKYAT DENGAN IMBAUAN appeared first on Maccanews.