Pembangunan Jalan Tol Layang Andi Pangerang Petta Rani yang saat ini masih dalam tahap pengerjaan dan diharapkan dapat rampung pada Juni 2020 mendatang sudah berada pada grafik penyelesaian. Tinggal beberapa tahapan, ikon kota Makassar ini sudah bisa dinikmati oleh warga Makassar.
Jalan tol layang pertama di luar pulau Jawa dengan panjang 4,3 km ini diharapkan dapat menjadi percontohan di Indonesia. Bukan hanya sekedar selesai pembangunannya namun kehadirannya mampu menambah estetika tanah daeng.
“Progres pengerjaan yang signifikan ini patut kita acungi jempol, namun perlu diingat juga bahwa kehadirannya nanti upayakan bukan sekedar jalan tol biasa saja, tapi tolong dibantu agar pedestriannya juga diperhatikan,” utur Iqbal.
Hal ini diungkapkannya saat menghadiri Focus Group Discussion dengan tema Jalan Tol Layang A P Petta Rani dalam Sistem Jaringan Jalan Mamminasata yang diadakan oleh Nusantara Infrastruktur di hotel Sheraton, Sabtu (30/11/2019).
Di hadapan para peserta, Iqbal menuturkan pula pentingnya memperhatikan finishing jalan tol layang ini secara inklusif yang artinya selesai dalam semua tahap, bisa digunakan untuk kendaraan dan juga aman bagi pejalan kaki.
“Kehadiran tol layang ini akan membantu kelancaran arus lalu lintas namun kita juga harus memperhatikan market pasar beberapa perusahaan maupun bangunan yang ada di sekitar Jalan Petta Rani. Kalau bisa bagian bawah disterilkan dari kendaraan dan dibuat konsep yang nyaman bagi pejalan kaki dan juga disabilitas,” harapnya.
Ditambahkannya, konsep instagramable akan menjadi daya tarik yang makin menambah nilai keberhasilan pengerjaan tol ini. Jika dibuat menjadi green area pada median jalannya maka tentu Tol Layang Petta Rani layak disebut ikon Makassar yang digital tourism. (Rls)
The post Jadikan Jalan Tol Layang Inklusif, Iqbal Suhaeb Pinta Perhatikan Konsep Pembangunan appeared first on Maccanews.