Danny Pamanto sayangkan, adanya edaran terkait mobilisasi guru PAUD dan siswanya, agar tidak terlibat pada event F8. Hal itu, disampaikannya saat saat press conference di kediamannya Jl. Amirullah pada Selasa (8/9/2019).
“Ya soal itu (imbauan) terserah dia (Pemkot). Kalau pakai seragam, ya terserah dia (Pemkot). Tetapi kalau pakai pakaian biasa, kan kita tidak bisa melarang,” ungkap Danny Pomanto.
Mantan Walikota priode lalu tersebut, menjamin sejak awal, pihaknya tak pernah melakukan mobilisasi, baik itu guru atau siswa PAUD. Danny Pamanto menduga keluarnya imbauan tersebut, lantara dikira adanya unsur politik dalam perhelatan F8.
“Katanya kalau ada saya, itu politik. Ih, mati mi ja. Ini kan persoalan industri kreatif. Coba lihat, ada tidak unsur politik? Teman-teman fairkan saja, saya yang melarang ada politik di F8, karena F8 itu ajang kreatifitas,” ujar Danny.
“Tidak boleh jadi ajang politik, saya yang jaga itu barang. Cuma kalau ada orang yang suka sama F8 karena saya, ih jangan ko marah, begitu memang hukum alam. Bikin tong ko,” tegasnya.
Selain itu inisiator perhelatan F8 Muhammad Ramdhan Pamanto itu, menargetkan 1 juta pengunjung dalam kurung tiga hari. Sementara target pendapatan sendiri berkisar di angka 8 milliar rupiah.
“Seandainya lima hari, kita berani target 2 juta. Tapi ini tiga hari, ya 1 juta lah. Kalau pendapatan, dulu waktu kita gelar tiga hari, pemasukan sekitar 8 milliar. Kalau tahun lalu kan 21 milliar” cetus Danny Pomanto.
Diketahui, F8 akan mulai dibuka pada tanggal (11/10/2019) malam, dan akan berlangsung selama tiga hari, tepatnya berakhir pada tanggal (13/10/2019) mendatang di Center Point Of Indonesia (CPI).(Nur)
The post Danny Pamanto Tidak Punya Niat Mobilisasi Guru dan Siswa PAUD Terlibat F8 appeared first on Maccanews.