MACCA.NEWS- Adanya hak angket DPRD Sulawesi Selatan (Sulsel) terhadap dualisme kepemimpinan Gubernur dan wakil Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah dan Andi Sudirman Sulaiman mendapat sorotan dari mantan tim pemenangan ya saat Pilgub lalu.
Sala satu loyalis Nurdin Abdullah, Rahman Amanjie dalam akun sosial medianya seolah-olah menyesali hak angket sebagai hak kontrol legislatif kepada pemerintah dalam menjalankan amanah masyarakat.
“Coba KPK telisik harta kekayaan anggota DPRD Sulsel, apakah wajar apa tidak? Se7 ga’?,” tulis Garda Nurdin Abdullah;Andi Sudirman Sulaiman, Rahman Amanjie dalam akun Facebooknya
Menanggapi hal tersebut, Direktur Profetik Isntitute, M.Asaratillah mengatakan loyalis atau pendukung Nurdin Abdullah merasa takut muara akhir dari hak angket yang berujung mimpi buruk bagi pihaknya.
“Saya rasa itu wajar-wajar saja, mungkin karena dua hal. Pertama, mungkin saja mereka memikirkan kemungkinan terburuk dari hak angket, yakni Impeachment. Kedua, mungkin juga mereka berpikir soal menurunnya legitimasi publik atas Nurdin Abdullah, dan tentunya ini akan berpengaruh terhadap gerbong politik yang berafiliasi dengannya,” M.Asaratillah, Rabu (17/7/2019).
M.Asaratillah berharap kepada loyalis Nurdin Abdullah tak perlu khawatir. Sebab DPRD Sulsel tengah mengajak Nursi Abdullah untuk membangun Sulsel dengan cara terbuka untuk masyarakat.
“Tetapi bagi saya, pendukung Nurdin Abdullah tidak usah terlalu khawatir soal ini. Sebab, Hak angket tidak mesti berujung kepada impeachment. Pansus hak angket saya rasa akan bijak mengeluarkan rekomendasi dengan melihat bukti-bukti yang ada. Kemudian, jika Nurdin Abdullah memperlihatkan kerjasama positifnya dengan pansus Hak Angket, justru bisa memperlihatkan kualitas ke-negarawanan beliau ke publik,” jelas M.Asaratillah. (*)
The post Loyalis Gubernur tak Hargai Hak Wakil Rakyat, Asaratillah: Mereka Memikirkan Kemungkinan Terburuk dari Hak Angket appeared first on Maccanews.