MACCA.NEWS- Anggota pansus hak angket DPRD Sulsel, Fahruddin Rangga menyayangkan staf khusus Gubermur, Nikita Andi Lolo yang mengambil alih tugas biro Humas dan protokoler Pemprov Sulsel.
Gaji sebesar Rp 8, 8 juta kerjanya mengelola akun sosial media Gubernur, Nurdin Abdullah dan menjadi penanggung jawab Baruga Lounge kantor Gubernur Sulsel.
“Mending bubarkan saja Biro Humas Protokol dan Biro Umum kalau tugas dan fungsinya sudah diambil alih staf khusus, pananggungjawab pengelolaan Baruga Lounge di Pemprov itu kan Biro Umum dan Perelengkapan karena di pembahasan APBD 2019 memang anggarannya seperti itu,”kata Fahruddin Rangga.
Dia menambahkan, gaji staf khusus Gubermur dan wakil Gubernur terlalu mubassir dengan gaji Rp 8,8 juta karena apa dikerjakan sebenarnya sudah menjadi tugas dan fungsi dari kedua biro tersebut diatas
“Gaji 8,8 juta untuk staf khusus ini mubassir. Saya kira staf khusus hanya membebani anggaran sementara tugas yang dia kerjakan sudah melekat pada organisasi perangkat daerah,” jelasnya.
Khusus untuk mantan pelaksana tugas Sekprov Sulsel, Ashari Fakhsirie Radjamilo terkait penyelidikan dalam sidang pansus hak angket, pansus masih akan melakukan pemanggilan kembali. Sebagaimana, Ashari Fakhsirie Radjamilo belum pernah hadir dalam panggilan penyelidikan di sidang pansus hak angket DPRD Sulsel.
‘Panggilan ketiga baru mau dilayangkan, kalau tidak, pansus akan melibatkan pihak kepolisian untuk melakukan pemanggilan paksa,” jelasnya. (*)
The post Eks Karyawan Hotel ini Jadi Staf khusus Gubernur Sulsel Gajinya Disebut Merugikan appeared first on Maccanews.