MACCA.NEWS – OASE KK melakukan sinergi Program Kegiatan Kementerian Koperasi dan UKM RI dengan Dekranas dan TP PKK Sulsel.
Kegiatan yang diikuti oleh ratusan peserta dari tingkat Provinsi Sulawesi Selatan dan juga UKM Kabupaten Gowa, Takalar, Sidrap, Toraja dan Wajo ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan OASE KK bersama Ibu Mufidah Jusuf Kalla ke Sulsel, beberapa waktu lalu.
“Kegiatan sinergi yang dilaksanakan hari ini merupakan aspirasi masyarakat tentang apa saja yang dibutuhkan di sini. Ada beberapa kegiatan, salah satunya tentang koperasi,” ungkap Bintang Puspayoga selaku bagian dari Dekranas dan OASE KK, di Sahid Jaya Hotel Makassar, Jumat (12/4)
Istri dari Menteri Koperasi dan UKM RI ini menambahkan, pelatihan koperasi dari tahun ke tahun terus berkembang dan sangat penting bagi para pelaku UKM. “Kami bergandengan tangan untuk memajukan UKM di Indonesia. Kami harap peluang pelatihan ini dapat dimanfaatkan dengan baik, sehingga ke depannya tidak ada lagi kendala permodalan dan para UKM dapat fokus berkarya dan berkreasi sesuai keinginan pasar,” jelasnya.
Terkait dengan hal tersebut, Lies F Nurdin selaku Ketua TP PKK dan Dekranasda Provinsi Sulawesi Selatan juga mengungkapkan bahwa rangkaian kegiatan pelatihan ini sangat penting. Terutama bagi UKM dalam mempersiapkan diri di era bonus demografi saat ini.
“Dari perspektif pembangunan manusia, menjelang tahun 2020 sampai 2030, merupakan periode yang tepat untuk menyiapkan fondasi pokok untuk era bonus demografi. Salah satu manfaat utama dari era ini dapat mengubah tingkat ekonomi Indonesia dari negara berkembang menjadi maju,” jelas Lies.
Dalam konteks ini, kegiatan pelatihan koperasi yang dilaksanakan diharapkan dapat membantu masyarakat pelaku usaha untuk mempersiapkan diri ke depannya.
“Bimbingan teknis seperti ini menunjukkan bahwa kita sudah siap menyambut era bonus demografi. Program ini perlu ditambah pelaksanaannya untuk aspek berkelanjutan. Kami betul-betul mengharap produk kita bisa maju ke nasional maupun tingkat nasional,” ungkap istri Nurdin Abdullah.
Ia menambahkan, produk-produk lokal harus meramaikan pasar yang ada di Sulawesi Selatan, terutama ketika nanti sepuluh rest area sudah dioperasikan di wilayah ini. (*)