MACCA.NEWS – Berkiprah di dunia politik agaknya bukan hal yang baru bagi Djasmuddin. Sosok yang dikenal low profile ini telah malang melintang jagat politik, bahkan tercatat sebagai selah seorang pendiri Partai Demokrat di Sulawesi Selatan (Sulsel).
Sebagai pejuang partai Demokrat yang telah mengakar jauh, Djasmuddin bisa dikatakan telah memahami betul ’suasana kebatinan’ masyarakat, terutama di Sulsel. Kiprah dan tempaan politik yang panjang telah membuatt Wakil Sekretaris DPD Partai Demokrat ini menjadi seorang politisi yang matang di Sulsel.
Tercatat sebagai calon legislatif DPRD Provinsi Sulsel nomor urut 4 dari Partai Demokrat, daerah pemilihan (dapil) 1 Kecamatan, yakni Kecamatan Mariso, Mamajang, Makassar, Ujung Pandang Wajo, Bontoala, Tallo, Tamalate, Rappocini dan pulau Sangkarrang, Djasmuddin menilai hal yang paling utama dari seorang legislator adalah komitmen dan integritas probadi.
“Janganlah kita mendidik masyarakat dengan ajaran sesat money politic. Karana itu bukan saja merusak rakyat tapi juga merusak integritas legislator itu sendiri”, tegasnya, Sabtu (16/3/19).
Karena, bagaimana pun, lanjut Djasmuddin, bila seorang caleg sudah memulai niat mengiming-imingkan uang untuk memperoleh kursi legislatif, maka bisa dipastikan ketika dia terpilih yang ada dibenak mereka hanyalah bagaimana cara mengembalikan modal uang yang telah dikeluarkan.
“Di sana tak ada niat apalagi komitmen untuk melayani aspirasi dan kepentingan kesejahteraan rakyat yang telah memberinya mandat”, tandasnya.
Menjadi wakil rakyat, menurut Djasmuddin bisa diukur dari bagaimana dia melayani dan bukan malah membenani rakyat. Inilah prinsip hidup dalam kiprah panjang politik Djasmuddin.
Dengan demikian, imbuhnya, dia memilih Dapil Sulsel dengan 11 Kecamatan di Makassar, karena dia sangat paham. warga kota Makassar termasuk dalam karegori pemilih-pemilih cerdas dan rasional. Sehingga untuk politik uang, tidaklah terlalu berlaku di kota ini.
“Banyak peristiwa politik yang menjadi rujukan bagaimana warga Makassar adalah warga pemilih rasional dan cerdas. Pilihan politik warga Makassar senantiasa berbasis rejam jejak seseorang dengan tingkat melek informasi yang kuat. Politik uang tidak laku di sini”, ujarnya.
Dikenal luas sebagai sosok low profile serta kemanpuan kuat dalam membangun jaringan pergaulan dalam berbagai komunitas, membuat Djasmuddin memiliki segudang kawan, relasi serta komunitas yang mengenalnya sangat dekat. Menurutnya, inilah modal paling berharga dalam meniti karir politik, khususnya sebagai calon legislator.
“Yang terbangun di sana adalah keterikatan emosional yang kuat serta kepercayaan dari kepribadian yang kita miliki. Sehingga tak ada itu istilah ‘membeli kucing dalam karung’, karena mereka sangat mengenal watak dan karakter saya”, katanya.
Sebagai pencinta olahraga dan sangat aktif dalam komunitas Runner Community, kepedulian Djasmuddin pada olahraga tidak dapat disangsikan lagi. Menurutnya, penghargaan terhadap peningkatan sektor olahraga masih memprihatinkan, khususnya di Sulsel.
“Lihatlah bagaimana terbatasnya sarana dan prasarana serta fasilitas olahraha yang terbangun di daerah ini. Kita punya banyak talenta calon olahragawan, namun karena kepedulian yang belum maksimal, sehingga mereka layu sebelum berkembang. Ini yang juga mendorong saya ingin mengabdikan diri di legislatif”, tandasnya.
Lagi pula, lanjutnya, bagaimana sektor olahraga mampu terangkat bila event-event perlombaan demikian minim dan terbatas. “Dari berbagai pelngalaman, para penyelenggara event olahraga tersebut merugi dan ironisnya tak mendapat bantuan sama sekali”, katanya.
Setidaknya, kata Djasmuddin, di parlemen nanti ada seorang yang punya kecintaan dan kepedulian untuk mengangkat harkat dan martabat olahragawan.
“Melalui alokasi anggaran yang memadai serta perda-perda yang bersifat melindungi dan mensupport baik olahragawan maupun penyelenggara event olahraga, Insha Allah kita akan banyak melahirkan prestasi nasional maupun internasional sekaligus di sisi lain kita banyak disemarakkan oleh event-event olahraga yang berkualitas”, pungkasnya. (AR/YUS)
Berikut Biodata Djasmuddin:
Nama Lengkap : Djasmuddin SE
Nama Panggilan : Jass
Tempat/Tgl Lahir: Ujung Pandang, 28 juni 1969
Agama : Islam
Alamat : Jalan Lure No.30 Kecamatan Makassar
Pendidikan:
SD : SDN Pembangunan 1 Bawakaraeng
SMP: SMP Negeri 6 Makassar
SMA: SMA 5 Makassar
PT: Universitas hasanuddin Fakultas Ekonomi
Pengalaman Kerja:
Karyawan pada CV. Cipta Prima Agro of Makassar (2007-2010)
Direktur Operasinal PT. Mega Eltra of Makassar (2010-2013)
Distributor organik Vertilizer PT Raja Subur Sulsel (2013-2014)
Partner Strategi Tabloid Otomotif dan Tabloid Auto Build Jakarta (2014-2015)
Direct involve beberapa proyek Dyandra Promosido, Indonesia Internasional motorshow (IIMS), JIEEXPO, ICC serta Sycronized e-Comerce Summit & Expo (2015-2017)
Istri: DR. dr masita Fujiko, Sp.OG (K)
Anak: 6 Orang
Alamat: Rumah Sakit Barsalin AURA IBU, Jln. Buakana blok C No.1 Makassar. (**)