MACCA.NEWS – Sebanyak 15 Ribu warga Makassar tumpah ruah dalam agenda silaturrahmi bersama Calon Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin di CCC Makassar, (21/2).
Warga yang didominasi kaum emak-emak ini terlihat kompak dengan gamis putih-putih, duduk melantai memadati ruangan bersama ulama yang menjadi Wakil dari Calon Presiden Petahana Joko Widodo.
Danny yang melakukan orasi pertama menyampaikan jumlah massa mencapai 15 ribu dan masih terus berdatangan.
“Di sini jika menggunakan kursi ruangan ini muat 10ribu. Hari ini kita duduk melantai maka saya prediksi, silaturahmi ini mencapai 15ribu orang. Dan saya lihat masih terus berdatangan,” pungkas Danny Pomanto melaporkan ke Ma’ruf dengan menyebutnya Anre Gurutta Ma’ruf Amin. Anre Gurutta adalah penghargaan tertinggi orang-orang Sulsel terhadap kiai.
Hal ini menurut Danny adalah wujud kecintaan warga Makassar terhadap ulama. Warga Makassar faham betul bahwa mencintai dan memuliakan ulama sama dengan memuliakan Allah dan Rasulnya.
Warga Makassar adalah masyarakat yang cerdas, salah satu buktinya pada kemenangan “kotak kosong” di Pilkada sebelumnya.
Karena kecerdasan itu pula, Danny yakin jika pemilih “Kotak Kosong” lalu sama dengan pemilih Pasangan Capres- Cawapres nomor urut satu. Bahkan lebih daripada itu.
Sementara itu, KH Ma’ruf Amin mengaku bangga dengan massifnya dukungan warga Makassar terhadap Paslon nomor urut 01.
Ma’ruf memiliki keyakinan yang sama jika masyarakat Makassar memiliki kecerdasan berdemokrasi. Karena itu juga dirinya percaya jika tidak ada lagi yang memercayai berita hoax yang menjatuhkan seperti beredar di Medsos.
Ma’ruf menjelaskan jika selama putaran Pilpres, banyak sekali fitnah dan berita hoax yang dialamatkan kepada dirinya dan Jokowi.
Mulai dari Jokowi yang tidak mencintai ulama, tidak pro Islam, hingga latar belakang keluarganya yang tidak jelas.
“Justru Jokowi cinta ulama dengan mengajak ulama menjadi wakilnya. Jokowi bisa saja memilih militer, pengusaha, dan politisi. Tapi karena Jokowi cinta ulama maka Ia menggandeng ulama mendampinginya untuk membangun Indonesia ke depan,” jelasnya.
Selain itu, kata Ma’ruf, Jokowi tidak hanya cinta ulama karena kepentingan sesaat. Persoalan ada ulama yang tidak mendukung, itu hal biasa. Karena ulama di setiap kontekstasi politik selalu mendukung Paslon. Tetapi menurutnya, ada politisi yang hanya menjadikan ulama ibaratnya daun salam pada masakan. Menjadi penyedap rasa, dan setelah masakan itu matang, yang pertama dibuang adalah daun salamnya.
“Jokowi tidak begitu, Ia bahkan mendudukkan ulama di posisi wakil. Tidak memposisikan sebagai daun salam, habis Pemilu Wabillahi Taufik walhidayah, Wassalam. Tapi ia mengajak bersama. Jokowi juga menjadikan dirinya tauladan, tidak memiliki lahan ratusan ribu hektar. Tidak tergoda korupsi, bahkan anak-anaknya hanya penjual Martabak dan Pisang Goreng,” ujar Ma’ruf.
“Betul apa tidak? Yakin pilih Jokowi di Pemilu 17 April? Pasti? Tidak Goyah lagi? Janji?” tanya Ma’ruf kepada audiens yang disambut dengan jawaban antusias dan mantap pada pilihan Jokowi-Ma’ruf.
Karenanya Ma’ruf mengharap doa dandukungan warga Makassar. Terlebih menurut dia, sejak kunjungannya di Sulsel, dirinya telah mendapat gelar “Karaeng Manaba” yang berarti Ma’ruf telah jadi bagian warga Makassar.
“Jadi saya sekarang Karaeng. Insya Allah kalau menang di Pilpres berarti saya mewakili warga Makassar,” tuturnya. (*)