MACCA.NEWS– PT Astra Honda Motor (AHM) memastikan Honda PCX listrik (electric vehicle/EV) sudah layak digunakan, karena sesuai standar kendaraan listrik internasional, yaitu UNR 136. AHM akan menjadikan Honda PCX EV sebagai sarana uji coba untuk mengetahui keinginan konsumen terhadap suatu motor listrik. Hal ini penting sebelum AHM menjual motor ini.
“Kami ingin tahu apakah motor listrik ini sesuai kebutuhan di Indonesia. Sebab, tak semua pengguna motor itu tahu persis perbedaan baterai dengan mesin pembakaran dalam (internal combustion engine/ICE). Kalau nanti sudah rasakan, akan bisa memutuskan suka atau tidak suka,” kata Executive Vice President Director AHM Johannes Loman di Bandung baru-baru ini.
Johannes mengakui, AHM saat ini baru menyewakan motor ini. Artinya, konsumen tetap harus membayar untuk mengetahui karakter PCX listrik. Loman berkilah, jika uji coba gratis, pihaknya khawatir malah tidak tepat sasaran. AHM tidak mengejar banyak pengguna saat uji coba melainkan segmen-segmen yang dianggap bisa mewakili.
Dia menerangkan, Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) sudah berdiskusi dengan Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perhubungan mengenai sepeda motor listrik. Dalam diskusi itu, AISI menyarankan regulasi motor listrik mengacu standar global, UNR 136. Dengan demikian, kalau diproduksi di Indonesia, akan lebih mudah diterima di negara-negara lain saat diekspor karena sudah sesuai standar.
Pemerintah, kata dia, menyambut bauk usulan itu dengan sama-sama membahas tuntas mengenai UNR 136. Pemerintah sepertinya akan mengacu pada standar itu saat membuat regulasi motor listrik. “Di dalam Perpres kendaraan listrik bukan hanya UNR, tetapi ada macam-macam. UNR ini cuma membicarakan tentang spesifikasi motor listrik,” kata Johannes.
Dia mengatakan, sebenarnya, aturan sepeda motor listrik tidak akan terlalu berbeda dengan aturan yang berlaku untuk sepeda motor bensin. Menurut dia, yang berbeda adalah aspek keamanan dan mesin, termasuk limbah baterainya.
“Anggota AISI kalau saya lihat semua mengembangkan motor listrik dan semua mengacu standar yang terbaik,” ujar Johannes yang juga ketua umum AISI.
Sementara, Direktur Pemasaran AHM Thomas Wijaya mengatakan pihaknya sedang mempelajari apakah PCX listrik lebih efisien dibandingkan ICE. “Itu salah satu yang kita pelajari dengan meluncukan PCX. Untuk penjualan, kita masih melihat prospek ke depan,” kata Thomas.
AHM dan AISI, kata dia, berharap bisa membantu pemerintah untuk memulai secara bertahap pengembangan ekosistem motor listrik.
Thomas menambahkan, penjualan PCX saat ini rata-rata mencapai 15 ribuan unit per bulan. Jumlah ini lebih banyak dibandingkan dengan PCX CBU maksimal 500 unit sebulan. Thomas belum mengetahui apakah PCX bisa melampaui penjualan Yamaha Nmax di segmen skutik maxi nasional. Dia hanya mengatakan, semakin banyak konsumen yang menyukai Honda PCX.
“Sampai konsumen rela menunggu sebulan lebih bahkan sampai dua bulan untuk bisa mendapatkannya. Harapan kita, tahun ini, kapasitas produksi PCX bisa naik, sebelum Lebaran,” kata dia. (*)