MACCA.NEWS– Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), HM Nurdin Abdullah, akan mendorong Kabupaten Enrekang menjadi pusat pertanian dan peternakan. Dorongan tersebut berdasarkan potensi yang dimiliki Kabupaten Enrekang, yang sangat terkenal dengan hasil pertanian dan peternakannya.
“Enrekang ini adalah daerah yang sangat potensial sekali, baik dari perkembangan pertanian, peternakan, dan tentu juga ada pariwisatanya,” ungkap Nurdin Abdullah, saat berkunjung ke Kabupaten Enrekang, Senin (21/1).
Untuk mendorong dua program tersebut, mantan Bupati Bantaeng dua periode ini akan membawa Bupati Enrekang Muslimin Bando, untuk berkunjung di Negara Sakura Jepang.
“Saya Insyaallah akan membawa Pak Bupati lagi untuk meninjau bagaimana cara mengelola peternakan. Jujur saja kita ini kalau pas hari raya, kebutuhan daging kita pasti diimpor. Dan impor kita tidak tanggung-tanggung, asal negaranya juga mengkhawatirkan, iya mungkin pertama kualitas, kedua cara potongnya apakah sesuai dengan agama kita,” jelasnya.
PNurdin Abdullah mencontohkan, bagaimana Pemerintahan Jepang mengelola pertanian dan peternakan dengan sumberdaya manusia dan teknologi yang sangat luar biasa.
“Kemarin kita ke Jepang membawa Kepala Dinas Peternakan Provinsi Sulawesi Selatan, jadi mereka mengembangkan peternakan itu oleh pemerintah daerah, dan petani disekitarnya menitipkan ternaknya untuk digemukkan,” lanjutnya.
Terpisah, Bupati Enrekang, Muslimin Bando, mengaku sangat berterimakasih kepada Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah yang sudah berkunjung ke Enrekang. Selain itu, bupati dua periode Enrekang ini menjelaskan tiga wilayah yang direncanakan untuk persiapan pembangunan rest area yang menjadi program Pemprov Sulsel.
Namun sejauh ini, tiga wilayah yang direncanakan tersebut salah satunya masih belum ada kepastian mengenai pembebasan lahannya. Olehnya itu, Muslimin Bando berharap uluran tangan Gubernur Sulsel untuk mempermudah proses pembebasan lahan tersebut.
“Untuk pembangunan rest area, kami sudah menunjukkan tiga wilayah mulai dari Maiwa, wilayah Sungai Saddang, dan di Gunung Nona Enrekang. Tapi ada masalah soal pembebasan lahannya, tapi kalau Pak Gubernur apapun bisa diselesaikan,” tutupnya. (*)