MACCA.NEWS– Pembangunan bendung baliase menuai polemik yang berkepanjangan. Dari informasi yang didapatkan oleh masyarakat dari hasil pertemuan perwakilan DPRD Lutra dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan- Jeneberang Sulsel 18 Jauari 2019 yang Juga dihadiri oleh Ketua DPRD Lutra Bahwa solusi adalah penampungan dan Pompa pendorong.
Merespon informasi tersebut, masyarakat desa mappedeceng menolak dengan keras solusi yang di tawarkan tersebut.
“Sebelumnya Petani sawah yang berasal dari Desa Mappedeceng, Kecamatan Mappedeceng tersebut demo lantaran sekitar 30 hektare lahan sawah mereka tidak dilalui irigasi Bendung Baliase yang tengah dibangun.
Padahal Bendung Baliase yang dibangun dengan anggaran ratusan miliar hanya berjarak ratusan meter dari lokasi persawahan warga”
Muhammad Rifli jenlap dalam kasi tersebut angkat bicara ia mengatakan bahwa pihak pemerintah dan pihak terkait tidak serius menangani masalah tersebut.
“Pemerintah Lutra tidak serius menangani tuntutan masyarakat, dan cenderung menyelepelkannya, hal yang sangat tidak masuk akal hanya sawah di daerah kami yang tidak ada perencanaan pintu air irigasi masyarakat Desa Mappedeceng tetap tegas Pintu Air Hagra mati ” pungkasanya yang di hubungi Via WA. (*)