Dialog Akhir Tahun KBM Selayar UMI, Ini Temanya

oleh
Dialog Akhir Tahun KBM Selayar UMI, Ini Temanya

MACCANEWS – Keluarga Besar Mahasiswa Selayar Universitas Muslim Indonesia (KBM Selayar UMI), menggelar kegiatan dialog akhir tahun dengan mengangkat Tema “Sinergitas Pemuda dan Pemerintah Dalam Melihat Kebudayaan Selayar di Tengah Kemajuan Peradaban,” di Warkop Pa’de Jl. Sultan Alauddin Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (25/12/2018) malam.

Dialog yang berlangsung dari pukul 19.00 – 24.00 Wita, menghadirkan tiga orang narasumber, yakni, Dr. Andi Surahman Batara S.KM M.KES (Wakil dekan III FKM UMI), Mursalim S. Sos (Kasubag Pemberitaan Setda Kepulauan Selayar), serta Dian Adi Luhur S.H., M.H., selaku Formatur Ketua DPD KNPI Kepulauan Selayar. Dalam giat itu dihadiri oleh beberapa peserta dari berbagai organisasi kedaerahan dan organisasi kepemudaan Sulawesi Selatan.

“Kebudayaan tidak akan pernah hilang dari peradaban, yang ada hanyalah masyarakat yang perlahan mulai meninggalkan kebiasaan-kebiasaan budayanya. Dari tema ini kami mencoba menempatkan kebudayaan Kepulauan Selayar sebagai sesuatu yang terancam dan perlahan mulai ditinggalkan di tengah kemajuan peradaban asing,” ungkap Muhammad Irsal Basda, Ketua Umum KBM Selayar UMI dalam sambutannya.

Sementara Mursalim S.Sos sebagai pembicara pertama menyebut bahwa forum tersebut adalah forum akal sehat dimana kita semua adalah orang-orang yang memiliki akal sehat, kritikan adalah vitamin bagi pemerintah. “Saya hadir di sini untuk menjumpai dan mendapatkan vitamin itu,” kata dia.

Pembicara kedua Dr. Andi Surahman Batara SKM., M.Kes mengatakan seharusnya dengan tema sentral yang dibahas itu, budaya Selayar ditampilkan dalam satu panggung, dan yang melakukan itu adalah pemuda-pemuda Selayar khususnya.

Lain halnya seperti yang diungkapkan oleh Ketua formatur DPD KNPI Kepulauan Selayar Dian Adi Luhur S.H., M.H., yang mengatakan kebudayaan asing itu tidak mesti ditolak seutuhnya, tetapi dalam hal ini perlu disortir dalam arti bahwa ada nilai-nilai positif yang perlu diterapkan di daerah kita seperti budaya antri Jepang. ( Ucok Haidir )

No More Posts Available.

No more pages to load.