MACCANEWS- Ketua Pergerakan Pemuda Sulawesi Selatan Untuk Nurdin Abdullah (Pandawa), Ahmad Nur, angkat bicara soal pernyataan beberapa pihak yang meragukan kondisi kesehatan Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Prof Nurdin Abdullah (NA).
Keraguan itu hadir karena cara berpakaian Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah, dianggap sedikit aneh
bagi sebagian orang, kerah kemeja selalu terkancing ketat di leher.
Bukan hanya itu, keraguan lain juga muncul sebab Gubernur Sulawesi Selatan dalam memantau beberapa wilayah di Sulsel, Nurdin Abdullah menginginkan dan meminta untuk menggunakan Helikopter.
AhmadNur mengatakan, sangat tidak berdasar dan kesannya mengada-ada jika indikator sehat tidaknya seseorang hanya dilihat dari kancing baju.
“Itu sudah menjadi ciri khas beliau, dari dulu stylenya Prof seperti itu, bahkan sebelum menyatakan diri untuk maju sebagai Calon Gubernur. Jadi keraguan itu sangat tidak berdasar dan terkesan mengada-ada,” ungkapnya, Jumat (2/11/2018).
Ahmad Nur yang juga kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kabupaten Pangkep mengatakan, terkait keinginan Gubernur menggunakan Helikopter untuk memantau beberapa wilayah di Sulsel itu sah-sah saja.
“Kita harus tahu bahwa Sulsel memiliki wilayah yang sangat luas, dan untuk mengakses daerah-daerah tertentu memang butuh transportasi seperti Helikopter demi efisiensi waktu. Misalnya, Liukang Kalmas dan Liukang Tangayya di Pangkep, Pasilambena dan Pasimarannu di Kepulauan Selayar, Seko dan Rampi di Luwu Utara, daerah yang menjadi contoh di atas butuh waktu seharian bahkan bisa sampai dua hari jika tidak menggunakan Helikopter. Jadi keinginan Gubernur menggunakan Helikopter itu sah-sah saja, demi efisiensi waktu. Apalagi jika kita kaitkan dengan proses percepatan pembangunan,” tambahnya.
Sekretaris Forum Komunikasi Relawan Prof Andalan ini, juga meminta kepada seluruh pihak untuk memberikan kesempatan kepada Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel yang baru terpilih bekerja dan menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.
“Terhitung sampai hari ini sejak pelantikan, baru 58 hari Gubernur dan Wakil Gubernur bekerja secara
efektif, jadi mari kita beri kesempatan untuk bekerja dan melakukan penyesuaian-penyesuaian dalam
menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, masukan dan kritikan sangat dibutuhkan sebagai bahan
evaluasi, sepanjang disampaikan secara santun dan tidak menyerang personal,” tutupnya. (*)