Pengurus Perhumas Makassar – Sulsel 2018 – 2021 Resmi Dilantik

oleh
oleh
Pengurus Perhumas Makassar – Sulsel 2018 – 2021 Resmi Dilantik

MACCANEWS– Asisten III Bidang Administrasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel), Ruslan Abu, hadir membuka Rapat Koordinasi (Rakor) dan Workshop Kehumasan. Workshop dengan tema Sinergi Humas untuk Bangsa, dilaksanakan di Hotel Gammara Makassar, Selasa (31/10/2018).

Pada saat yang sama juga dilakukan pelantikan Badan Pengurus Cabang (BPC) Perhimpunan Hubungan Masyarakat (Perhumas) Makassar – Sulsel. Pengurus dilantik langsung Ketua Umum BPP Perhumas Indonesia, Agung Laksamana.

Devo Khaddafi dilantik sebagai Ketua BPC Makassar – Sulsel Periode 2018-2021. Sementara untuk Wakil Ketua I Bahtiar Maddatuang, Wakil Ketua II Yanti Sulthan. Untuk Sekretaris Irwansyah, Wakil Sekretaris Nikita Andi Lolo. Untuk Bendahara Elvira Jayanti dan Wakil Bendahara Fiko Adriansyah.

Pelantikan ini merupakan upaya meningkatkan profesionalisme dan pengembangan jaringan humas, serta sebagai wadah dan payung insan humas dari berbagai instansi, baik negeri dan swasta di Sulsel.

Asisten III Sulsel, Ruslan Abu, mengatakan, peranan humas sangat penting dan strategis. Apalagi, saat ini proses komunikasi telah menembus batas ruang dan waktu.

Untuk Pemerintahan Sulsel sendiri, saat ini baru terpilih Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel yang baru, yang tentu saja membutuhkan peranan humas untuk menyampaikan berbagai perihal.

“Gubernur kami yang baru terpilih, banyak hal yang perlu dikomunikasikan. Bahkan di internal sendiri tentu harus memahami cara bertindak gubernur dan wakil gubernur, kita harapkan humas betul-betul bersinergi. Sehingga hal-hal yang menjadi bagian dan perencanaan bisa kita dilaksanakan sebaik-baiknya,” kata Ruslan.

Ia menekankan agar berita palsu (hoaks) dapat diperangi dan ditangani dengan baik oleh humas. Salah satu yang Ia contohkan, adalah saat peristiwa gempa dan tsunami Sulawesi Tengah. Bahwa, berita dan informasi yang beredar, anak-anak korban yang ada di Asrama Haji Sudiang, Makassar bisa diadopsi.

“Banyak disebutkan anak balita yang terlantar untuk diadopsi. Saat itu saya ada di Asrama Haji didatangi banyak orang,” tuturnya.

Ia mengharapkan, pengurus yang dilantik dapat bekerja dengan baik.

Sementara, Ketua Umum BPP Perhumas Indonesia, Agung Laksamana, menyampaikan apresiasinya atas hadirnya Perhumas untuk wilayah Makassar – Sulsel setelah lama vakum.

“Terima kasih, akhirnya Perhumas bisa kembali hadir di Makassar, Sulsel. Ini setelah cukup lama vakum dan saya sangat mengapresiasi menunjukkan semangat kehumasan di Sulsel,” terangnya.

Organisasi Perhumas ini, lanjutnya, berdiri pada 15 Desember 1972. Merupakan organisasi profesi kehumasan pertama yang lahir dengan fokus pengembangan profesionalisme kehumasan, dan saat ini telah terbentuk pengurus di 30 kota di Indonesia.

“Esensinya, humas dengan kegiatan kehumasan, berorientasi membangun citra, komunikasi yang baik antar organisasi, brand dan produk dari stakeholder,” ujarnya.

Keberhasilan dan kesuksesan sebuah organisasi sangat besar dipengaruhi dari kegiatan kehumasan. “Intinya membangun reputasi dari sebuah organisasi dan menghasilkan trust (kepercayaan),” imbuhnya.

Ketua BPC Perhumas Makassar – Sulsel, Devo Khaddafi, menyampaikan, pelantikan ini sangat istimewa karena pengurus yang baru dilantik langsung menggelar program kegiatan berupa workshop dan rapat koordinasi.

“Setelah dilantik langsung menghadirkan kegiatan yang kami yakini akan memberikan manfaat. Makanya, tema yang kami angkat sinergi humas untuk bangsa, karena kita tahu peran humas ke depan akan semakin strategis, akan menentukan citra ke depan,” ujarnya.

Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Sulsel ini mengatakan, citra pimpinan dari sebuah organisasi termasuk di pemerintahan ada di humas. Selain itu, humas juga harus mampu beradaptasi dan mengantisipasi era industri 4.0 dengan cara meningkatkan kompetensi.

Devo menjelaskan, cikal bakal dari Perhumas Makassar-Sulsel adalah lahirnya sebuah forum kehumasan yang terbentuk pada 20 Mei 2017 dengan nama Forum Humas Sulsel.

“Sebuah forum non-formil, tetapi kami merasakan manfaatnya luar biasa. Walaupun memberikan manfaat, kami merasa perlu ada wadah untuk menaungi humas-humas Sulsel. Inilah kenapa kami memberanikan diri untuk mengajukan kepengurusan wilayah Makassar – Sulsel,” ujarnya.

Sementara untuk workshop, tujuan pelaksanaan dalam rangka menyamakan persepsi demi kemajuan bangsa.

Untuk workshop ini, menghadirkan dua narasumber yang kompeten. Yakni, Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, dan Ketua Umum BPP Perhumas Agung Laksamana.

“Sutopo Purwo akan mengangkat materi terkait humas di masa bencana, sedangkan Agung Laksmana akan membawakan materi dengan tema humas di era disrupsi,” ujarnya.(*)

No More Posts Available.

No more pages to load.