MACCANEWS– Penjabat Sekretaris Daerah Sulsel Ashari F Radjamilo (AFR) membuka kegiatan Bursa Inovasi Desa (BID) Kabupaten Takalar Tahun 2018 di Lapangan Sahareng, Desa Pa’rappunganta, Kecamatan Polobangkeng, Kabupaten Takalar, Kota Makassar, Senin (22/10/2018) pagi.
Bursa ini menampilkan inovasi-inovasi yang ada di desa yang diwakili lewat tim pelaksana inovasi desa kecamatan masing-masing. Bursa inovasi desa ini akan menjadi pertukaran inovasi.
Ashari menyampaikan, bahwa diprogramkan oleh gubernur dalam program 100 hari kerja, untuk hadirnya inovasi-inovasi yang dapat bermanfaat bagi masyarakat.
“Memiliki target termasuk menyangkut masalah infrastruktur wilayah, kami sampaikan kepada Pak Bupati, bahwa memang sebaiknya sekarang melakukan komunikasi dengan gubernur termasuk dengan instansi terkait,” kata Ashari.
Sementara terkait Dana Desa tahun 2018, sebutnya, telah diatur dengan prinsip swakelola dan menggunakan pola padat karya. Hal ini dimaksudkan agar dana desa dengan kemampuan tersebut dapat mengoptimallkan sumber daya dan potensi oleh desa masing-masing.
“Sentuhan inovasi, khususnya di bidang sumber daya manusia, ekonomi, dan infrastruktur sesuai yang diharapkan dalam inovasi desa. Diharapkan desa dapat mengelola dana desanya dengan cara baru, kreatif dan efektif,” sebutnya.
Mantan Penjabat Bupati Bantaeng ini, ini menyebutkan, bahawa terkait pertukaran inovasi desa atau mencontoh inovasi daerah lain bisa dilakukan. Untuk tingkat kabupaten, Ia menilai inovasi kebersihan dan juga hadirnya layanan Brigade Siaga Bencana (BSB) Bantang dapat ditiru.
“Brigade Siaga Bencana ini menangani orang sakit, selalu ada ambulans yang lalu lalang tingkat desa, dan ini disiapkan untuk masyarakat yang punya kebutuhan atau mengalami sakit. Tinggal call 112 akan terlayani dengan cepat,” paparnya.
Ia juga berharap masyarakat dapat dan mau membantu pemerintah dalam mewejudkan cita-cita bersama.
Ashari mengimbuhkan, bursa inovasi desa ini dapat dikatakan berahsil jika terjadi transaksi inovasi yang dinyatakan melalui komitmen inovasi oleh pemerintah desa yang jumlahnya cukup banyak. Kemudian komitmen tersebut diwujudkan dalam pengalokasian anggaran dan diwujudkan dalam sebuah inovasi.
Ia membeberkan, dari laporan Bupati Takalar Syamsari Kitta, beberapa hal dan persoalan yang perlu diselesaikan kepadanya. Walaupun tidak menjelaskan secara detail.
“Setelah ini kami akan berkunjung ke tempat itu dan akan melaporkan kepada Pak Gubernur, Pasti akan direspons dalam waktu dekat oleh beliau,” ujarnya.(*)