MACCANEWS– Gerai Alfarmart dan Indomart terus bermunculan di kota Barru. Kondisi ini dikhawatirkan dapat membunuh kelangsungan hidup Usaha Kecil dan Menengah (UKM).
Seperti salah seorang pedagang di kawasan Pasar Mattirowalie. Ia menceritakan omzet kedainya yang berada di antara Indomart dan Alfamart semakin menciut.
Awalnya kedai yang menjual keperluan sehari-hari seperti sabun, minuman, makanan ringan hingga rokok itu dimiliki saudaranya. Namun pada 2018 lalu, saudaranya tidak bisa lagi melanjutkan dagangan. Usaha itu pun gulung akan gulung tikar.
“Ya salah satu faktor karena waktu itu sedang musim itu (Alfamart dan Indomart),” ujar wanita yang biasa di sapa Risna itu.
Sejak itu, Risna mengambil alih usaha saudaranya. Meskipun ancaman minimarket membuat saudaranya behenti berjual, tapi Risna masih yakin ada harapan. Toh, rezeki adalah Tuhan yang mengatur.
Keadaan ekonomi dan tidak adanya pekerjaan, Risna memberanikan diri untuk tetap jualan.
“Mungkin tinggal 1 tahun lagi (mati), setelah itu nggak tau lah,” ujar Risna
“Omset jangan ditanyakan lah, sebelah sana, sana, ada mini market,” ujarnya sambil menunjuk kiri kanan.
Begitu juga dengan Mesy. Pedagang barang harian di Pasar Mattirowalie mengatakan, kehadiran mininarket itu jelas berdampak kepada omzet jualannya.
Dari pantauan wartawan seperti di jalan poros Barru Pare ada tokoh Diana dan Misi selayan di depan kantor Satpol PP ada Alfamar,di belakang Masjid Raya Ada Tokoh Diana.
Kebanyakan warga beralasan lebih memilih belanja ke minimarket karena banyaknya diskon. Namun ada juga yang tidak mau belanja di gerai tersebut.
Seperti yang dikatakan Riri, Ia memilih belanja di ritel itu karena ada diskon saja. “Karena ada diskon aja,” katanya.(Iwan)