MACCANEWS – Wali Kota Makassar Moh. Ramdhan ‘Danny’ Pomanto memimpin upacara bendera hari Senin sekaligus peringatan hari kesaktian pancasila di pelataran Balai Kota Makassar, (1/10/2018).
Dalam kesempatan tersebut, Danny sapaan akrabnya menyampaikan bagaimana setiap warga negara wajib mempertahankan Pancasila. Menurutnya, Pancasila dan NKRI adalah harga mati yang telah banyak mengalami ujian sejarah hingga hari ini.
“Kita bersyukur sebagai generasi di zaman pembangunan ini kita mendapatkan buah-buah perjuangan dan pengorbanan dari para pahlawan yang telah mendahului kita,” ucapnya.
Danny terlihat menyampaikan dua hal penting, pertama bagaimana mempertahankan Pancasila dan NKRI. Kedua, untuk terus membangun kepedulian terhadap sesama manusia utamanya saat musibah terjadi.
Karena itu, dalam suasana kedukaan musibah gempa dan tsunami Palu dan Donggala. Danny juga mengingatkan pentingnya pembekalan pengetahuan tentang mitigasi bencana.
“Mitigasi itu adalah usaha mengurangi atau menanggulangi bencana sebelum bencana itu terjadi. Setidaknya orang paham setelah gempa itu ada potensi tsunami. Ini namanya pengetahuan adaptif mitigasi,” jelasnya.
Hal ini perlu di bumikan di Makassar, meski pun di kota ini sendiri tidak ada episentrum gempa, hanya dampak-dampak yang dirasakan. Meski demikian, kata mantan konsultan ini, mitigasi bencana tetap perlu diketahui karena gempa tidak selamanya diakibatkan oleh tektonik maupun vulkanik.
“Meskipun tidak ada sesar gempa di sini, contoh dampak yang keras dirasakan Makassar terakhir adalah gempa yang episentrumnya di Takalar. Meski tidak ditemukan sesar gempa di sini, berarti gempa bisa membentuk sesar baru,” jelasnya.
“Artinya kita tidak pernah tahu apa yang terjadi di dalam bumi sehingga tetap perlu pengetahuan untuk mitigasi itu,” tambahnya.
Lebih dari itu, Danny mengimbau kepada jajarannya agar dalam satu dua hari ini bisa mengumpulkan baju-baju bekas terbaik dan beberapa yang menjadi kebutuhan korban di Palu dan Donggala. Akibat gempa yang menimbulkan tsunami ini, sebagian besar korban selamat, selain kehilangan keluarga juga banyak yang kehilangan harta benda yang menjadi kebutuhan sehari-hari mereka.
Diketahui, sebelumnya pemerintah Kota Makassar telah mengirim relawan solidaritas Makassar untuk Palu yang membantu proses evakuasi. Bersamaan dengan itu, juga dikirimkan bantuan logistik berupa dana dan makanan yang telah dikumpulkan. (Noval)