MACCANEWS- Adanya kabar dalam waktu dekat Walikota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto dilantik menjadi kader NasDem kota Makassar.
Bahkan pada Pemilihan Walikota (Pilwali) Makasssar beberapa waktu lalu, NasDem merupakan lawan Danny Pomanto Pomanto.
Pengamat politik dan pemerintahan L2DIKTI, DR Abdi mengatakan, Danny Pomanto menyadari membangun pemerintahan tidak lepas dari proses perpolitikan.
“Adagium when the politics end, administration begins, itu disadari betul Pak Danny. Bahwa Pemerintahan tidak bisa langsung ada di tangan dan dikelola. Mesti didahului oleh proses politik, sebelum administrasi pemerintahan dimulai,” ujarnya, Minggu (16/9/2018).
DR Abdi mengutarakan selain Danny Pomanto memiliki kecerdasan dalam mengelola pemerintahan, menurutnya Danny Pomanto haru ditunjang oleh kapasitas lainnya.
“Kompetisi politik diraih tidak cukup dengan kapabilitas teknis administratif semata. Tetapi harus memiliki kapasitas lainnya, seperti, mempunyai institusi politik yang kuat, berada dalam komunitas politik yang diperhitungkan, didukung penuh oleh networking politik, dan memiliki trust yang luas dari masyarakat,” sebutnya.
Bahkan dia mengatakan jika Danny sudah banyak belajar dari Pilwali Makassar yang lalu tanpa kekuatan partai politik.
“Pak Dany sudah cukup pengalaman belajar dari perhelatan Pilwali kemarin, tidak cukup aman dan nyaman bertarung dalam dunia politik jika hanya berjuang sendiri (lewat jalur independen saja misalnya), tanpa memiliki semua variabel kekuatan kemenangan elektoral,” tambahnya.
Sementara mantan ketua KPU kota Makassar, Nurmal Idrus mengaggap tidak ada yang salah jika Danny Pomanto bergabung dengan partai NasDem.
“Tak ada yang salah jika itu adalah untuk kepentingan politik, begitulah politik.
Saya pikir pak DP punya perhitungan sendiri mengenai langkahnya ini. Tentu yang paling mungkin adalah memastikan bahwa pemerintahannya bisa berjalan normal dan semua programnya bisa dijalankan dengan baik hingga akhir masa jabatan. Sebab seperti kita ketahui bahwa NasDem salah satu parpol yang selama ini keras terhadap pemerintahan beliau.
Nurmal menganggap langkah Danny itu sebuah langkah jaminan politik menuju Pilwali Makassar 2020.
“Saya pikir ini strategis bagi DP. Selain memastikan bahwa tak terlalu banyak gangguan hingga akhir periodenya, ini juga memberikan jaminan politik bagi dirinya pada masa depan pencalonannya di pilwali makassar 2020,” jelasnya. (*)