MACCANEWS- Ribuan warga Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kota Makassar mengikuti pengajian akbar di Masjid Roudhotul Jannah, Jalan Berua Raya, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (12/8/2018).
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan Dr HM Arfah Shiddiq MA menguraikan, agama islam tidak akan mungkin bisa berkembang dengan baik jika umat meninggalkan kegiatan dakwah. “Jadi dakwah itu adalah rohnya islam atau spirit of islam. Kegiatan yang LDII lakukan ini sebuah kegiatan yang membantu pengembangan islam kedepan,” ujarnya saat diwawancarai.
Disela-sela pengajian, warga LDII melakukan gerakan infak dan sedekah secara serentak. Peserta pengajian menyerahkan uang sesuai kemampuan masing-masing. Materi pengajian dimulai dari kajian Alquran yang disampaikan Ustaz Nashruddin SPd MPd. Selanjutnya pengkajian Syarah Asmaul Husna oleh Ustaz Ahmad Jauhar. Selanjutnya tausyiah oleh Ketua MUI Sulawesi Selatan Dr HM Arfah Shiddiq MA. Hadir dalam pengajian jajaran pengurus DPW LDII Sulawesi Selatan diantaranya, Dr Sukardi Weda, Dr Abri, Ishak Andi Ballado SE, Drs Renreng Tjolli MAg, Asdar Mattiro SSos, dan Moh Syafei SSos, dan Ridwan Yahya SE.
Pihaknya menyampaikan apresiasi terhadap pelaksanaan pengajian akbar LDII Kota Makassar. “Saya salut kegiatan dakwah yang dilakukan LDII. Islam akan maju selama dakwah masih bisa kita kembangkan,” ungkap Dr AGH M Arfah Shiddiq yang merupakan Ketua MUI Sulawesi Selatan Bidang Kerukunan Antar Umat Beragama.
Ia mengemukakan, dakwah tidak halnya dilakukan melalui lisan atau dakwah bil lisan. Dakwah juga dilakukan melalui perbuatan atau dakwah bil hal. Adapun dakwah bil hal dilakukan dengan mendirikan pesantren atau menggelar pengajian di masjid seperti yang LDII lakukan. “Sebelum pesantren didirikan boleh jadi banyak orang yang lalai dari ajaran agamanya. Pembinaan umat dilakukan melalui masjid. Pengajian ini adalah bentuk pengkaderan umat. Siapa yang akan meneruskan islam kedepan kalau kita tidak aktif?” ujar Dr Arfah yang juga pengurus Nahdlatul Ulama (NU) Sulawesi Selatan ini.
Contoh dakwah bil hal, lanjutnya, melalui pemberdayaan ekonomi. “Kita mengajak kepada masyarakat agar membuat aktivitas yang bermanfaat. Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang sekitarnya,” sebutnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPW LDII Sulawesi Selatan Drs Renreng Tjolli MAg menyampaikan motto LDII dalam menjalankan dakwah. “Motto LDII, ‘dan hendaklah ada di antara kamu sekalian segolongan yang mengajak kepada kebajikan dan menyuruh pada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung’,” katanya saat dimintai pendapat.
Selain itu, dalam berdakwah, LDII berpatokan pada firman Allah SWT yang terdapat dalam Surah An-Nahl ayat 125. “Ajaklah (semua manusia) kepada jalannya Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik, dan bantahlah mereka dengan yang lebih baik,” ujar Renreng yang juga Sekretaris MUI Sulawesi Selatan ini.
LDII melaksanakan dakwah dengan cara yang sejuk, nasihat yang berhikmah. “Agar dakwah ini tetap berjalan, maka LDII melakukan pengajian di tingkat Pimpinan Anak Cabang (PAC), Pimpinan Cabang (PC), hingga Dewan Pimpinan Daerah (DPD). Di tingkat DPD, pengajian digelar sekali dalam sebulan. Di tingkat PAC, dua kali dalam seminggu,” sebutnya.
Ihwal dakwah bil hal, kata Renreng, DPW LDII Sulawesi Selatan telah bekerjasama dengan Kodam XIV Hasanuddin melaksanakan pelatihan bela negara di Rindam Pakatto selama 5 hari. “Ini dalam rangka menguatkan rasa kebangsaan dan bela negara kepada warga LDII. Melalui pembekalan itu, mereka bisa mengerti betapa pentingnya NKRI, sehingga LDII bertekad bahwa NKRI adalah harga mati,” ujar Renreng.
Di bidang sosial, saat momen Idul Adha, LDII melaksanakan program tebar daging kurban. “Daging kurban diberikan kepada masyarakat di sekitar tempat pengajian binaan LDII,” ujarnya.
Adapun di bidang ekonomi, LDII membuat Usaha Bersama (UB) dan Baitul Maal wa Tamwil (BMT). “Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan warga LDII,” katanya. (*)