MACCANEWS- Progres pembangunan dua Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) menjadi target Dinas Kesehatan (Dinkes) Makassar untuk diwujudkan di tahun anggaran 2019-2020. Demi meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat.
Meski demikian, progres pembangunan RSUD tersebut masih bertipe C, diantaranya Rumah Sakit Batua dan Rumah Sakit Jumpandang Baru.
Kepala Dinkes Makassar, Naisyah Tun Azikin menyatakan, progres pembangunan khususnya rumah sakit Batua dalam tahap lelang tender dengan pagu anggaran kurang lebih Rp40 miliar.
Sementara, rumah sakit Jumpandang Baru masih dalam proses perencanaan. Pembuatan master plannya akan dilelang tenderkan.
“Terget kita, tahun depan (2019) sudah selesai (pembangunan RS Batua). Kita berharap PAD kita bisa meningkat dan APBD bisa membiayai secara tuntas, agar tahun depan kita juga sudah bisa memulai untuk struktur RS Jumpandang Baru. Sehingga 2020, sudah bisa ada dua rumah sakit baru di Kota Makassar,” kata Naisyah.
Lebih lanjut, dia mengutarakan, proses tender rumah sakit Batua bisa segera dirampungkan sehingga pembangunan fisiknya sudah bisa dilakukan pasca tanda tangan kontrak dengan kontraktor.
Apalagi, proyek ini sudah mengalami gagal lelang sampai dua kali. Sehingga diharapkan tahun ini tidak ada lagi gagal lelang, agar proyek tersebut tidak kembali mengalami penundaan.
“Kemarin agak tertunda sedikit karena permasalahannya di proses lelang (RS Batua), lelang pertama tidak ada pemenang diulang lagi, tapi itu bukan kewenangan kami tapi ULP. Kami hanya mengharapkan itu harus jalan tahun ini, tidak boleh lagi ada gagal lelang,” jelasnya.
Pembangunan rumah sakit ini diharapkan bisa segera terealisasi, mengingat Makassar hanya punya satu rumah sakit dengan type B yaitu RSUD Kota Makassar atau yang dikenal dengan RS Daya.
Rumah sakit Batua nantinya diharapkan bisa menapis semua layanan kesehatan sebelum pasien masuk ke RS Daya. Pasalnya, masyarakat Kota Makassar sangat membutuhkan adanya kedua rumah sakit ini, terlebih rumah sakit milik pemerintah ini bisa diakomodir langsung oleh pemerintah kota.
“Kalau rumah sakit dibawah naungan pemerintah kota, itukan masalah pembiayaan penganggaran bisa diatur sedemikia rupa karena bisa melalui kas daerah,” ujarnya.
Sementara, untuk rencana pembangunan RS Jumpandang Baru diharapkan bisa mengakomodir seluruh pasien yang berada di daerah utara Kota Makassar. “Jadi masyarakat tidak perlu lagi harus ke Daya atau Batua, tapi sudah terbagi aksesnya, serta tidak lagi terjadi penumpukan. Jadi alasan penuh tempat tidur, tidak ada kamar tidak terjadi lagi,” tuturnya. (*)