MACCANEWS- Menyikapi perlakuan kepala sekertariat KPU kota Makassar, Sabri yang seakan-akan tidak melakukan pemukulan (penganiayaan) terhadap Panwascam Sangkarang, Rusli pada saat rapat pleno terbuka terkait rekapitulasi penghitungan suara pemilihan walikota Makassar beberapa waktu lalu yang digelar di hotel MaxOne.
Koalisi advokat untuk demokrasi akan berjibaku mengawal proses penganiayaan yang dilakukan Sabri terhadap, Rusli. Bahkan koalisi advokat untuk demokrasi menganggap perlakuan Sabri mencoba menghalangi fungsi dan tugas panwaslu sebagai pengawas pemilu.
“Terkait perlakuan Sabri kepada Rusli kini tengah memasuki tahapan penyidikan. Karena sebelumnya kami sudah melaporkan penganiyaan itu ke Polda Sulsel beserta bukti-bukti yang ada,” kata Nasrum, SH sebagai anggota koalisi advokat peduli demokrasi yang juga sebagai penasehat hukum korban, Rabu (18/7/2018).
Bahkan koalisi advokat untuk demokrasi meminta pihak Polretabes Makassar tidak menindak lanjuti laporan, Sabri. Yang mana, Sabri melapor balik ke pihak Polrestabes Makassar atas pencemaran nama baiknya yang dilakukan oleh, Rusli, seakan Sabri mengaku tidak melakukan penganiyaan terhadap, Rusli. Koalisi advokad peduli demokrasi mengetahui, Sabri melaporkan, Rusli ke Polrestabes kota Makassar setelah adanya kabar di sebuah media jika, Rusli dinilai mencemarkan nama baik, Sabri.
“Kami meminta pihak polres Makassar berkordinasi dengan Polda Sulsel terkait laporan saudara, Rusli. Kami ingin polres Makassar menolak laporan yang tidak benar dari Sabri, yang mengaku tidak melakukan penganiyaan terhadap Panwascam Sangkarang. Proses ini sekarang berjalan di Gakumdu, dan kami masih menggu hasilnya. Rusli melapor disertai bukti-bukti, termasuk hasil visum dari rumah sakit,” paparnya.
Koalisi Advokat untuk demokrasi juga menilai tudingan , Sabri yang beredar disala satu media tidak ada kaitannya dengan ketua panwaslu kota Makassar, Nursari. Yang mana, Sabri menuding, Nursari mengompori, Rusli melaporkan dirinya sebagai pelaku penganiayaan tersebut.
“Saya baca di sala satu media yang mana Sabri ini seakan menuduh ketua panwaslu kota Makassar memperalat, Rusli dengan melapor sana-sini. Kami menyarankan agar, Sabri ini harus menyadari secara akal sehat jika betul telah melakukan penganiyaan kepada Rusli, bukan menyangkal dan menuding ada pihak yang ingin memperalat,” paparnya. (*)