MACCANEW, Singapura – Usai menjadi pembicara pada World City Summit 2018 sekaligus pada ASEAN Mayor Forum 2018, Sabtu kemarin (7/7/18) , di Lotus Room Marina Bay Sands, hari ini Wali Kota Makassar Moh. Ramdhan “Danny” juga mendapat undangan di ASEAN Smart Cities Network (ASCN).
Kehadiran Makassar di forum tingkat ASEAN ini atas rekomendasi presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang mendaulat kota ini sebagai kota pintar yang disampaikannya melalui KTT ASEAN bulan April 2018 lalu.
“Kita diundang setelah presiden Jokowi mendaulat Makassar sebagai kota pintar pada KTT ASEAN, April 2018 kemarin,” ucap Danny sapaan Ramdhan Pomanto, di Marina Bay Sands level 5, Minggu, (8/7/2018).
Kota Makassar selalu disebut di setiap pidato ASEAN di Singapura dan sangat berkesan. Menurutnya, menjadi disegani di 1000 kota di ASEAN adalah prestasi dan kebanggaan tersendiri bagi kota Makassar.
“Rasanya bangga membawa Kota Makassar menjadi disegani di 1000 kota di ASEAN. Mari kita lupakan politik dan bersama membangun masa depan Kota Makassar, Kota kita semua,” pungkas Danny.
Danny pun mengaku kota yang dipimpinnya tersebut layak berada di forum ini. Salah satu pertimbangannya adalah berbagai inovasi dan prestasi dalam kurun waktu 3-4 tahun terakhir ini yang berhasil dicapai. Indikatornya bisa dilihat dari raihan sebanyak 140 penghargaan nasional dan internasional atas kinerja dan prestasi kota Makassar.
“Dan yang terpenting, peningkatan pertumbuhan ekonomi Makassar adalah yang tertinggi se-Indonesia dengan angka inflasi yang rendah,” beber Danny Pomanto.
Dalam pertemuan ini hadir perwakilan Nasional ASEAN Smart Cities Network (ASCN) dan Kepala Pejabat Kota Pintar, perwakilan dari mitra eksternal ASEAN, Bank multilateral, dan penyedia solusi sektor swasta. Acara ini diselenggarakan bersama oleh Kementerian Luar Negeri dan Pusat Kota-Kota Layak Huni, dalam kemitraan dengan Temasek Foundation Connects.
Sebagai informasi, ASCN adalah pengiriman unggulan di bawah Kepemimpinan ASEAN 2018 di Singapura. ASCN didirikan oleh KTT ASEAN ke-32 pada bulan April 2018, dan terdiri dari 26 kota percontohan.
Pertemuan ini diharapkan untuk mendukung Kerangka Kerja Kota Cerdas ASEAN, yang menetapkan definisi ASEAN tentang sebuah smart city, serta menyelesaikan rencana aksi kota cerdas khususnya pada 26 kota percontohan yang dimaksud. (*)