MACCANEWS- Pemerintah Kota Makassar tengah berupaya membantu operasional kendaraan antar jemput anak sekolah (Pasikola) tetap beroperasi.
Walikota Makassar Moh. Ramdhan Pomanto menjelaskan bahwa pihaknya akan mencari solusi agar Pasikola tetap berjalan. Meski, Pasikola merupakan aset milik swasta, Yayasan Bakti, dan subsidinya telah dicabut donor internasional sejak Mei 2018 lalu.
“Ini aset pribadi bukan milik pemkot, jadi kami dari pemkot hanya selaku fasilitator untuk tangani kendala yang selama ini disubsidi International donor sudah habis sejak Mei kemarin, jadi Yayasan Bakti yang handle Mei-Juni,” ungkapnya, Jumat (6/7/2018).
Oleh karena itu, Pemerintah Kota Makassar bersama Yayasan Bakti, UNDP dan Organda akan melakukan rembug bersama guna menemukan solusi mengenai persoalan ini. Danny Pomanto menegaskan bahwa Pasikola sangat bermanfaat bagi masyarakat, sehingga harus dipertahankan.
“Jadi kita akan bagi tugas, Yayasan Bakti tugasnya apa, Dishub tugasnya apa, saya tugasnya apa. Salah satunya kita akan coba cari CSR, misalnya Pertamina kalau bisa bantu, siapa tahu bisa dibantu bahan bakar,” ujarnya.
Sementara mengenai besaran biaya, Danny mengatakan hal tersebut bergantung dari hasil kesepakatan pengelola Pasikola yang akan dijajaki formatnya, sopir, dan orang tua siswa.
Sementara itu, perwakilan Yayasan Bakti, Susan sangat mengapresiasi inisiatif dari Pemkot Makassar yang berupaya menemukan jalan keluar bagi keberlanjutan operasional Pasikola.
“Ini kerja sama multi pihak, kami sebagai lembaga swadaya masyarakat, bersama organda serta para komunitas, kami apresiasi pihak Pemerintah Kota yang bersedia fasilitasi,” ucap Susan.
Terdapat sepuluh unit Pasikola yang beroperasi di berbagai rute sekolah berbeda, baik SD maupun SMP. Kendaraan ini dilengkapi buku bacaan anak, dispenser air minum, dan fasilitas lainnya agar anak aman dan nyaman di perjalanan. (*)