MACCANEWS– Celebes Recearch Center (CRC) boleh saja mengumbar surveinya yang mengunggulkan Barakka di Pilkada Wajo. Tapi publik tak bisa lupa, bagaimana data riset lembaga lokal ini sangat jauh dengan hasil pencoblosan di Pilkada Takalar.
Saat itu jelang pencoblosan, CRC yang disebut-sebut salah satu konsultan Barakka, menempatkan pasangan incumbent Burhanuddin Baharuddin-Natsir Ibrahim unggul jauh dari penantangnya Syamsari Kitta-Haji De’de.
Selisihnya menghampiri angka 20%. Bahkan, CRC yang melansir datanya jelang minggu tenang, merasa yakin jika Burhanuddin-Natsir akan kembali lagi terpilih di Takalar, karena selisihnya sangat jauh.
Tapi hasil pencoblosan justru sangat berbanding terbalik dengan survei CRC. Syamsari Kitta justru unggul dan menang di Pilkada Takalar, sekaligus mempermalukan pasangan incumbent.
Kalau hasil survei CRC dulunya menempatkan Burhanuddin Baharuddin-Natsir di atas 60%, maka capaian yang didapat saat pencoblosan hanya dibawah 50%.
Skenario yang hampir sama kembali ditunjukkan CRC jelang Pilkada Wajo. Jika salah satu lembaga nasional, yakni Jaringan Suara Indonesia mengunggulkan PAMMASE, maka tidak dengan CRC.
CRC malah memposisikan Barakka unggul dari PAMMASE. Selisihnya juga diklaim jauh. Hanya saja, data dan objektivitasnya patut diragukan. Selain diduga bagian dari Barakka, lembaga ini juga datanya sering meleset, terutama di Takalar.
“Yang menjadi tanya besar ada apa hasil survei ini dimunculkan saat massif dugaan pembagian sembako yang diduga dilakukan kubu Barakka? Katanya unggul jauh, tapi kok seperti orang panik,” tandas warga Wajo, Kemman. (*)