MACCANEWS– Totalitas kader serta pengurus Partai Amanat Nasional (PAN) Sulsel mengantarkan pasangan Ichsan Yasin Limpo-Andi Mudzakkar menuju puncak kemenangan di Pilgub Sulsel kian tak terkendali.
Itu tercermin dengan pergerakan relawan yang dikomandoi Wakil Ketua DPW PAN Sulsel, Yusran Paris.
Meski secara adminitrasi PAN mengusung kandidat lain, namun mesin serta sebagian struktur partai tetap setia di barisan Punggawa-Macakka.
Menurut Yusran Paris yang juga legislator DPRD Sulsel itu mengakui, dirinya tidak bisa dipisahkan dengan mantan Bupati Gowa dua periode itu.
Hubungan emosionalnya disebut sudah lama terjalin, sejak berhipmi sama-sama dengan IYL.
Untuk itu, kemenangan pasangan yang dikenal komitmen, tegas dan merakyat itu tidak hanya menjadi tanggung jawab koalisi rakyat.
Melainkan juga menjadi keharusan bagi dirinya bersama elite PAN lainnya yang sejak awal setia di IYL-Cakka.
Alasan dirinya all out ke IYL-Cakka, karena program pendidikan yang dicanangkan betul-betul demi masa depan anak cucu kita kedepan.
“Saat ini seluruh relawan yang tergabung di Manggala Community sudah disebar di beberapa daerah. Selain bertugas meningkatkan keterpilihan IYL-Cakka. Mereka juga ditugaskan melakukan pengawasan terhadap hal-hal yang berpotensi menimbulkan kecurangan,” kata Yusran Paris, saat dikonfirmasi, Senin (11/6/2018).
Dia mengatakan, sebagai Ketua Dewan Pembina Relawan Manggala Community, pihaknya fokus menggalang suara di lima daerah.
Daerah tersebut antara lain, Makassar, Sidrap, Pangkep, Bulukumba, dan Wajo.
“Lima daerah ini menjadi tanggung jawab saya. Paling tidak raihan suara IYL-Cakka di wilayah tersebut lebih besar ketimbang kandidat lain,” ujarnya.
Selain bertugas menggalang suara rakyat atau pemilih, relawan manggala community ini juga diinstruksikan untuk menyakinkan masyarakat tentang program unggulan IYL-Cakka.
“Termasuk juga aktif mengawasi gerak-gerik pihak-pihak tertentu yang ingin menciderai proses demokrasi,” terangnya.
Yusran bersama pengurus PAN se Sulsel menjelaskan, alasan utama mereka setia di barisan IYL-Cakka.
Karena dari empat paslon yang ada. IYL-Cakka, satu-satunya kandidat yang berani “pasang badan” untuk masa depan anak-cucu kita melalui pendidikan.
Selain menjamin kualitas pendidikan bebas dari pungutan, baik miskin maupun kaya, duet yang sama-sama punya pengalaman sebagai Bupati dua periode ini, juga siap menggelentorkan dana subsidi pendidikan 1,5 triliun per tahun.
Bagi pihak tertentu, anggaran sebesar itu sulit direalisasikan. Tapi bukan IYL namanya jika mengeluarkan komitmen jika tak sanggup diwujudkan.
“Kami menyakini tidak mungkin Pak IYL dan Cakka memprogramkan hal itu jika tidak mampu di realisasikan. Tugas kita hanya satu yakni memenangkan pasangan nomor urut 4 ini menuju puncak kemenangan,” pungkas Yusran. (*)
