MACCANEWS- Mantan Wakil Gubernur Sulsel 2 periode, Agus Arifin Nu’mang kini menatap kursi 01 pada perhelatan Pilgub 2018. Agus yang juga mantan Ketua DPRD Sulsel mengandeng Mayjen TNI (purn) Tanribali Lamo, yang juga pernah menjabat Plt Gubernur Sulsel 2008 silam.
Pasangan yang dikenal teruji, bersih dan berpengalaman ini identik dengan jargon ‘Sulsel Bagus’. 9 Program Fokus Tuntas ditawarkan calon nomor urut 2 ini. Salah satunya program 50 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Unggulan Gratis Langsung Kerja.
Ditemui di salah satu cafe di bilangan Jalan Hertasning, Kota Makassar, sambil ngopi, Agus Arifin Nu’mang menyinggung tentang program SMK Unggulan Gratis Langsung kerja ini yang dinilai bisa menekan angka pengangguran. Penulis pun tertarik untuk mengorek lebih dalam terkait program tersebut. Tanya jawab pun dimulai.
Penulis mencatat beberapa penjelsan Agus Arifin Nu’mang, putra mantan Bupati Sidrap periode 1966-1978, Almarhum Kolonel (purn) Arifin Nu’mang, tentang programnya tersebut.
Berikut penjelesannya;
Pertanyaan: Apa yang membuat Pak Agus terpikir tentang Program SMK Unggulan Gratis Langsung Kerja?
Jawaban Agus: Karena pemerintah provinsi memiliki kewenangan pada tingkat SMA/SMK dan sederajat. SMK sudah berbasis kejuruan, tinggal kita tingkatkan kualitas dan keterampilannya saja, untuk SMA akan mengikut. Sedangkan, untuk SD dan SMP itu ada pada ranah kewenangan bupati/walikota daerah masing-masing sesuai aturannya.
Pertanyaan: Terus apa motivasinya?
Jawaban Agus: Kita tidak ingin lagi melihat ada anak-anak Sulsel yang putus sekolah hanya karena biaya saja. Kita juga tidak ingin generasi muda kita setelah tamat SMK kalau tidak lanjut ke perguruan tinggi pasti menganggur. Kita ingin mencetak generasi muda yang handal, kreatif dan mandiri, yang ketika pun dia lanjut kuliah sudah bisa biayai dirinya sendiri tanpa membebani orang tua.
Pertanyaan: Kedepan jika bapak terpilih jadi gubernur, bagaimana menjalankan program tersebut?
Jawaban Agus: Kedepan kita ingin SMK untuk dikelas 3/XII ful praktek lapangan, jadi memang sudah dipersiapkan untuk terjun ke lapangan kerja sesuai bidang dan jurusannya, misalnya jurusan penerbangan maka kita akan membuka SMK Penerbangan. Para lulusannya nanti akan mengisi job-job di bandara-bandara.
Pertanyaan: Apa terget dari program Agus-Tanribali tersebut?
Jawaban Agus: Saya dan Pak Tanribali sangat berharap kedepannya, agar tenaga kerja asing (TKA) di Sulsel kembali ke kampungnya, terutama yang mengisi di pertambangan. Kasihan jika tambang kita dikelola oleh tenaga asing, contoh PT. Vale/ Inco di Luwu Timur, Smelter, begitu pun di Sulawesi Tengah dan Sultra.
Pertanyaan: Terus bagaimana langkah kedepannya untuk mencapai terget itu?
Jawaban Agus: Makanya, kami ke depan akan membuka SMK Pertambangan untuk mencetak generasi lokal kita, mempersiapkan generasi kita untuk mengelola sendiri asetnya, tambang di daerahnya. Saya sangat yakin keberadaan TKA di Sulsel tidak akan lama,mereka akan pulang ke negaranya masing-masing, dan tentu kita perlu mempersiapkannya sejak dini untuk menggantikan para TKA tersebut.
Sesi tanya jawab pun berakhir. Penulis dan Agus Arifin Nu’mang kembali ngobrol santai sambil menikmati secangkir kopi malam. Tunggu bedah program Agus-Tanribali selanjutnya (bersambung).