Eks Pengurus BEM Unismuh Ingatkan Samsir Rahim Tak Jadi “Pelacur” Koruptor

oleh
Tanggapi Sinis Survei JSI, Eks Aktivis Unismuh: Samsir Rahim Jangan Jadi “Pelacur” Koruptor

MACCANEWS– Entah memposisikan diri sebagai akademisi atau bagian tim sukses, mantan komisioner KPU Sulsel Samsir Rahim menanggapi “sinis” hasil survei Jaringan Suara Indonesia (JSI) yang menempatkan IYL-Cakka di posisi pertama.

Samsir yang diduga bagian dari kandidat tertentu mempertanyakan objektivitas JSI. Padahal mereka tidak menyadari jika lembaga survei seperti JSI tidak bisa diintervensi pengambilan data dan hasil risetnya, sekalipun dekat dengan kandidat.

Melalui rilis yang diproduksi kubu rival IYL-Cakka, Samsir meminta JSI tidak “melacurkan” diri. Sedangkan di survei di lembaga lain yang pernah menempatkan IYL-Cakka unggul, termasuk di survei yang diduga berafiliasi ke NH-Aziz, seperti Sinergi Data Indonesia (SDI) justru terkesan didiamkan.

Begitu juga survei Indo Survei Strategi (ISS) yang menempatkan IYL-Cakka di posisi pertama di awal Maret juga “bebas” dari teriakan sinis kubu rival IYL-Cakka. Termasuk Samsir yang di lima tahun lalu gagal terpilih menjadi komisioner.

Mantan Pengurus BEM Unismuh, Akbar Poteng mengatakan, jika Samsir menempatkan diri sebagai akademisi, seharusnya belajar banyak terlebih dahulu tentang survei. Bukan menuding atau mencurigai begitu saja.

“Katanya akademisi, tapi kok pemahamannya tentang survei terkesan dangkal? Kita harap beliau tidak melacurkan diri atau menjadi “pelacur” koruptor,” terang Akbar, Rabu (30/5/2018).

Akbar juga menaruh harapan, agar Samsir tak membawa-bawa nama Unismuh. Sebab tidak semua civitas akademika sependapat dengan kecurigaan Samsir.

Ia mengingatkan, jika memang ada kubu merasa tidak menerima hasil survei, karena jagoannya tidak diinginkan rakyat karena ‘hobi korupsi’, maka seharusnya itu tamparan bagi mereka.

“Itu fakta riset kalau publik Sulsel tak mau dipimpin oleh mereka yang pernah tersandung korupsi,” tegasnya. (*)

No More Posts Available.

No more pages to load.