Andi Rio: Memilih Kotak Kosong Itu Hak Demokrasi

oleh
Tegakkan Aturan, KPU Harus Ikuti Putusan Panwaslu

MACCANEWS- Sala satu warga kelurahan Bara-Baraya Timur, kecamatan Makassar, Said Endang enggan dipimpin oleh seorang walikota yang tidak memahami demokrasi.

Sebagai generasi muda Utara kota Makassar, Andi Rio Pawellangi enggan dipimpin walikota dan wakil walikota Makassar yang tidak memahami demokrasi.

Mengapa tidak, Andi Rio menjelaskan jika bukan lagi rahasia publik kota Makassar yang mana memperlihatkan pasangan Munafri Arifudin-Rachmatika Dewi (Appi-Cicu) terlalu takut jika berhadapan dengan pasangan Mohammad Ramdhan Pomanto-Indira Mulyasari Paramastuti (DIAmi).

“Masyarakat sudah tahu jika pasangan DIAmi dizolimi oleh pasangan Appi-Cicu, ini bukan rahasia publik lagi. Dari awal proses pilwali hingga sekarang sebagaian besar rakyat mengetahui jika lawan DIAmi takut bertarung di TPS,” ujar Ando Rio Pawellangi, Kamis (24/5/2018) dinihari.

Maka dari itu, Dirinya tak mau dipimpin oleh pasangan walikota dan wakil walikota yang tidak terlahir dari demokrasi yang bermartabat.

“Kami tidak pede dipimpin oleh walikota yang enggan bertarung di Pilwali Makassar, karena karakter orang Makassar itu petarung. Kami tolak pemimpin yang tidak memahami karakter orang Makassar. Karena jadi pemimpin harus paham kebutuhan dan keinginan rakyat kota Makassar,” ungkapnya.

Dengan dinamika politik yang berkembang di kota Makassar saat ini, maka dirinya memilih mensosialisasikan kotak kosong menuju pilkada Makassar mendatang.

“Ini kan demokrasi, jadi  memilih kotak kosong itu sah-sah saja. Memilih kotak kosong adalah hak demokrasi para pemilih,” pungkasnya.

No More Posts Available.

No more pages to load.