MACCANEWS– Final Liga Champions 2018 yang mempertemukan Sang Juara Bertahan Real Madrid dengan Liverpool di NSC Olimpiyskiy Stadium, Minggu (27/5/2018) dinihari, tak luput dari perhatian Kandidat Gubernur Sulsel, Ichsan Yasin Limpo (IYL).
Doktor hukum pendidikan Unhas ini, memprediksi laga puncak ini bakal sengit. Mengingat, kedua tim punya tradisi juara di pentas Eropa. Real Madrid merupakan kesebelasan asal negeri Matador yang paling banyak mengoleksi gelar Liga Champions. Tercatat, sudah 12 kali keluar sebagai pemenang.
Sedangkan Liverpool yang selama beberapa tahun masih menjauh dari trofi di Liga Inggris, juga punya catatan membanggakan di pentas Eropa yang tak boleh dipandang sebelah mata. Sukses memenangi lima Liga Champions, serta tiga di Liga Eropa menjadi warning bagi Real Madrid.
“Fakta dan torehan dua kesebelasan ini di pentas Eropa menggambarkan kalau Real Madrid dan Liverpool adalah klub raksasa yang punya mental juara. Jadi final ini bakal berjalan ketat, sengit, serta sarat gengsi,” urai Ichsan Yasin Limpo ketika ditanya mengenai partai puncak Liga Champions tahun ini.
Apalagi, lanjut IYL, baik Real Madrid maupun Liverpool pasti sangat berambisi untuk tampil sebagai pemenang. Mengingat, di liga domestik, keduanya harus mengakui keunggulan poin tim lain. Seperti Real Madrid mesti mengiklaskan trofi La Liga jatuh ke tangan musuh buyutannya, Barcelona. Begitu juga di Liga Inggris, Liverpool harus mengakui keunggulan Manchsester City.
Lalu bagaimana pandangan IYL mengenai kekuatan pemain di Madrid dan Liverpool? Ichsan Yasin Limpo memberi pujian khusus ke trio penyerang Liverpool yang produktivitas, dan daya serangnya patut diwaspadai siapapun lawan club ini. Mereka adalah Mohamed Salah, Fermino, dan Sadio Mane.
Trio ini, terutama Mohamed Salah, patut mendapat perhatian. Alasannya, produktivitas ketiganya tergolong paling subur di Champions untuk musim ini, termasuk jika dibandingkan trio BBC yang dimiliki Real Madrid.
Khusus ke Salah, IYL mengakui kemampuan dan kelebihan yang dimiliki pemain asal Mesir ini. Bahkan menurutnya, pemain yang kini mencatatkan diri sebagai pemain kedua tersubur di Liga Champions tahun ini, sedang memasuki masa keemasan yang sudah layak disejajarkan dengan pemain top lainnya, seperti Christiano Ronaldo di Real Madrid, atau Messi di Barcelona.
“M Salah sedang menuju masa keemasannya. Di liga domestik dan liga champions tahun ini, Salah menunjukkan ketajamannya. Dan saya pikir, Salah tidak akan menyia-nyiakan kesempatan di final ini untuk menunjukkan kemampuannya, meski memang akan mendapat pengawalan ketat dari barisan pertahanan yang dimiliki Madrid,” urai mantan Bupati Gowa dua periode ini.
Khusus ke Real Madrid, Ichsan Yasin Limpo mengakui kesolidan setiap lini Los Blancos yang bisa menjadi batu sandungan Liverpool, meski dibarisan pertahanan dibeberapa pertandingan sering kebobolan. Begitu juga dengan Ronaldo, ketajamannya di pentas Eropa belum surut. Termasuk Gareth Bale diberapa pertandingan terakhir, kembali menemukan ketajamannya.
“Sepanjang Madrid menemukan kembali permainan terbaiknya, tentu saja ini akan memberatkan Liverpool. Karena harus diakui, di setiap lini Madrid memiliki stok pemain yang sangat mumpuni. Apalagi Ronaldo yang paling tajam selama beberapa tahun di Champions,” tambah Ichsan yang juga tokoh peduli kemanusiaan di Indonesia versi UNHCR PBB.
Tak kalah penting adalah pengalaman sang peracik strategi, Zinedine Zidane. Dua kali berturut-turut mengantarkan Madrid sebagai jawara di Champions, menjadi modal utama eks pemain terbaik dunia tersebut untuk mencetak hattrick, sekaligus melanjutkan torehan sejarah.
“Zidane punya stok pemain yang bisa setiap saat dimainkan dan punya level permainan yang tidak berjauhan. Perubahan strategi selama pertandingan, mesti diwaspadai Liverpool. Zidane bisa memainkan trio BBC, dan memungkinkan juga melakukan perubahan dengan menarik atau tidak memainkan dua dari tiga penyerang tersebut. Begitu pun di lini tengah, Madrid punya banyak pilihan,” paparnya.
Ditanya siapa yang diunggulkan, Ichsan Yasin Limpo, sambil tertawa memilih tidak mengungkapkannya. Alasannya, menghargai fans Madrid dan fans Liverpool. “Hahahaha…Prediksi siapa yang juara, cukup saya ungkapkan dalam hati saja. Intinya, pertandingan final pasti berjalan menarik,” katanya.
Meski demikian, IYL menyerukan ke semua pecinta sepakbola agar tidak luput mengambil pesan di laga final. Salah satunya, adalah kebesaran hati menerima kemenangan dan kekalahan, serta sikap fair play. Baginya, setiap laga, memang diwajibkan memberikan totalitas. Tapi ketika pluit akhir ditiupkan, maka harus ada kebesaran jiwa memberikan selamat kepada pemenang. Dengan catatan, pertandingannya berjalan fair.
“Mari bersama mengambil makna dari pertandingan sepakbola. Selamat untuk pecinta sepakbola, terutama fans Madrid dan Liverpool yang berhasil lolos ke partai puncak. Tetap bersahabat, meski punya jagoan masing-masing,” imbaunya. (*)