Kecewa satu Paslon, Warga Mulai Massif Kampanye Kotak Kosong

oleh
Tegakkan Aturan, KPU Harus Ikuti Putusan Panwaslu

MACCANEWS- Kecewa dengan hasil Pilkada Makassar yang kemungkinan menyisakan satu pasang calon saja. Warga pun mulai antusias mensosialisasikan tata cara pencoblosan kolom kosong alias melakukan perlawanan terhadap kandidat tunggal tersebut.

Menghadapi kemungkinan calon tunggal dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kota Makassar, masyarakat pendukung serta simpatisan dari Danny Pomanto-Indira Mulyasari (DIAmi) tengah mempersiapkan perlawanan dengan memulai mensosialisasikan kotak kosong.

Tak ayal kotak kosong marak disosialisasikan secara sukarela, tak lain hanya untuk mengimbangi sosialisasi yang dilakukan bakal pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota dari koalisi partai gemuk (Appi-Cicu).

Dari pantauan, meski hanya ada satu pasangan calon tunggal yang telah ditetapkan KPU Makassar, situasi politik di kota bertajuk angin mamiri ini semakin memanas termasuk di sosial media.

Pasalnya, kotak kosong dikabarkan nantinya akan menjadi lawan terberat pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota nomor urut satu dengan dukungan masyarakat yang merasa kecewa atas ketidak adilannya penyelenggara pemilu di Makassar turun andil untuk kemenangan kota kosong.

Menurut warga Jalan Paccerakkang Kelurahan Berua Kecamatan Biringkanaya Aidil Iqbal menjelaskan Pasangan Appi-Cicu yang diusung PDIP, Partai Golkar, Partai Nasdem, PAN, Partai Gerindra, Hanura, PKPI, PKS, PBB dan PPP,  tidak akan bisa merasa menang sebelum bertanding, karena kotak kosong yang menjadi lawan juga disosialisasikan sejumlah kelompok dan lawan-lawan politik.

Menurut Aidil, ketika dimintakan tanggapannya soal dirinya bersama warga yang tengah mensosialisasikan kotak kosong diwilayahnya menjelaskan, sejauh ini belum ada regulasi atau aturan yang mengatur hal tersebut sehingga siapa saja berhak melakukan itu disaat mereka tidak menyukai pasangan tunggal.

“Di KPU juga kan tidak dan belum ada aturan soal itu. Pastinya kami masih akan menunggu petunjuk lebih lanjut apakah ada atau tidak regulasi yang mengatur pelarangan sosialisasi dan kampannya kotak kosong. Karena kami sudah sangat ingin memenangkannya,” jelas Aidil.

Sementara dari pantauan, melalui sosial media facebook khsusunya di Grup Pilwali Kota Makassar 2018, jauh-jauh sebelum putusan hasil plena KPU yang menganulir pencalonan Danny Pomanto-Indiria Mulyasari (DIAmi), ada yang sudah mulai mensosialisasikan untuk memilih kotak kosong.

Satu diantaranya pemilik akun facebook atas nama Poppy Anwar. Dalam postingan Ia menuliskan, “Kotak kosong penyelamat demokrasi di Kota Makassar, makanya coblos kotak kosong di 27 Juni nanti.

Begitu juga dengan akun milik Dplatoon Buttatianang yang menuliskan “Ingat 27 Juni coblos kotak kosong #R2MC (RT/RW Makassar Community) #Rewako (Relawan Kotak Kosong) #Dplatoon Buttatianang.

Akun milik Irwan Iwan Kaka juga menuliskan bahwa sejarah baru di Kota Makassar tanggal 27 Juni coblos KOKO “Kotak kosong memang bukanlah pemimpin, namun kotak kosong mampu menolak orang orang yang tak layak jadi pemimpin.

Dan tulisan difacebook milik Irwan Paturusi yang dikunjungi oleh ribuan nitizen milik mengatakan “Setujukah anda tanggal 27 akan memilih yang penting bukan Apcu (Appi-Cicu). Semangat tuk kebenaran”.

Tulisan akun facebook tersebut dari sekian banyak tulisan dalam mengkampanyekan kotak kosong sontak menimbulkan beragam komentar dan tanggapan netizen baik pro maupunn kontra. (Wan)

No More Posts Available.

No more pages to load.