MACCANEWS– Kubu Nurdin Halid-Aziz Qahhar Mudzakkar (NH-Aziz) seolah ingin mendramatisir insiden di luar lokasi debat dengan berusaha menggiring opini seolah-olah diserang.
Padahal kenyataannya saat IYL dan Cakka keluar dari pintu TVRI, justru pendukung NH-Aziz yang memulai berteriak-teriak. Bahkan terdengar ada kata menjelek-jelekkan.
Bukan hanya itu, saat IYL dan Cakka bersama sejumlah pendukungnya keluar, pendukung NH-Aziz yang membentangkan spanduk bukannya menghormati untuk memberi jalan. Malah berusaha ingin maju sambil terus berteriak.
Sebagian pendukung IYL Cakka berusaha mengingatkan agar membuka jalan dan saling menghormati. Tapi permintaan tersebut justru diabaikan, dan malah semakin berisik.
“Awalnya kita minta mohon saling menghormati. Tapi mereka mengabaikan, dan terus berteriak-teriak. Malah ada yang teriakannya sangat kasar dengan menyebut istilah yang tak pantas,” kata Akbar Poteng, pendukung IYL-Cakka yang berada di lokasi.
Melihat situasi itu, beberapa tim berusaha membuat barisan, agar pendukung NH-Aziz tidak maju lagi ke depan saat IYL-Cakka melintas.
“Dalam situasi ini, malah ada diantara mereka berusaha lagi maju ke depan. Di sini terjadi dorong mendorong dan saling berbalas teriakan. Dan sama sekali tidak ada penyerangan seperti yang berusaha di dramatisir Kubu NH Aziz,” tambah Akbar.
Kejadian saling dorong tersebut juga tidak berlangsung lama, karena aparat keamanan yang melekat di IYL Cakka langsung menenangkan dan meminta pendukung IYL Cakka untuk menjauh.
“Kronologisnya sebenarnya seperti itu. Jadi kalau ada yang menyebut penyerangan, maka itu sama halnya “mengorupsi” lagi situasi. Malah pendukung IYL-Cakka berusaha cepat menenangkan diri,” jelasnya.
Meski demikian, eks aktivis Unismuh ini tidak tahu menahu lagi kalau momentum tersebut ingin dimanfaatkan untuk menutupi isu eks koruptor yang selalu dilekatkan ke NH.
“Jangan karena mau tutupi isu koruptor, baru berusaha menggiring opini seolah-seolah diserang dan didzalimi. Padahal mereka sendiri yang memulai,” pungkasnya. (*)