MACCANEWS – Sidang Musyawarah Sengketa Piwalkot Makassar yang digelar oleh Bawaslu kota Makassar, ketua panwas kota Makassar, Nursari mendapat ancaman dan teror.
Hari ketiga sidang musyawarah panwas kota Makassar juga mendapat tekanan dari massa pendukung Appi – Cicu. Ketua Panwas dan jajarannya kemudian menemui massa Appi – Cicu dengan memberi klarifikasi.
“Semua mekanisme dan konsultasi berjenjang sampai ke Bawaslu RI sebelumnya kami sudah lakukan, sampai akhirnya kita menerima permohonan gugatan DIAmi, kemudian terkait penolakan pihak Appi – Cicu, itu juga kami ambil sesuai dengan perbawaslu No.15 tahun 2017 pasal 7, jadi tegas kami sampaikan bahwa kami menjalankan sesuai dengan Perundang – undangan, ” kata Nursari kepada pendukung Appi – Cicu di depan gedung Panwas Kota Makassar, senin (7/5/17).
Namun tepatnya senin (7/5/18) shubuh hari ancaman dan teror ditujukan kepada Ketua Panwas Kota Makassar.
Dari informasi yang berhasil dihimpun dari salah seorang saksi yang enggang disebutkan namanya mengatakan, dini hari pelaku teror dua orang laki – laki berboncengan menggunakan sepeda motor, terekan camera CCTV, diduga kuat merupakan pelaku teror dikediaman pribadi ketua Panwas Kota Makassar.
Diantara alat bukti yang ditemukan yakni sebuah tulisan dikertas putih “Ketua Panwas Awas..!! “, kemudian seekor ayam berlumuran darah dengan luka sembelih dibagian leher digantung diareal rumah ketua Panwas Kota Makassar.
“Shubuh dini hari pelaku teror itu mendatangi rumah ketua panwas, itu setelah CCTV dibuka, ” kata saksi yang enggang disebutkan namanya.
Meskipun mendapat teror, kemudian mendapat tekanan dari massa Appi – Cicu dari luar gedung sidang, Nursari tetap melanjutkan sidang Musyawarah sengketa pilkada Makassar dan mendapat pengawala dari aparat kepolisian. (Wan)