MACCANEWS– Berani mandiri dan tidak mengandalkan politisasi program pemerintah di Pilgub Sulsel, membuat Ichsan Yasin Limpo-Andi Mudzakkar (IYL-Cakka) dinilai sebagai petarung sejati.
IYL maupun Cakka dianggap sangat siap memimpin Sulsel. Keduanya lebih fokus menyosialisasikan jualan program dan gagasannya ketimbang mendompleng dari bantuan program pemerintahan.
Penilaian itu dipertegas oleh koalisi rakyat di Wajo. Mereka menganggap, IYL dan Cakka hadir memberi solusi. Bukan “boneka” pihak tertentu atau mengandalkan bagi-bagi ternak dan alat pertanian milik Pemerintah.
Ketua DPC PPP Wajo, H Risman Luqman menuturkan, IYL-Cakka adalah figur yang mampu membawa gegsi dan harga diri masyarakat Sulsel. Selain komitmen pada programnya, juga pengalaman pemerintahannya bebas dari prilaku korupsi.
“Kami berani melawan arus, karena cinta dan program yang dicanangkan bapak Ichsan Yasin Limpo dan Pak Andi Mudzakkar,” tegas Risman yang bergerak untuk IYL-Cakka melalui komunitas kakbah.
Di samping itu, legislator Wajo ini juga menyebut jika pasangan ini adalah petarung sejati. Sebab mereka satu-satunya yang lahir dari usungan koalisi rakyat.
Legislator Wajo lainnya, Rahman Rahim juga memuji sikap dan konsistensi IYL yang pantang untuk memanfaatkan program pemerintahan mendulang dukungan.
“Beliau adalah petarung yang sangat tahu, bahwa kekuatan rakyat tak bisa dikalahkan jika menyatu. Ini yang saya kira dimiliki IYL-Cakka,” jelas eks Ketua Tim Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar Wajo di Pilgub 2013.
Politisasi uang negara atau program Pemerintah memang hangat diperbincangkan belakangan terakhir. Pasalnya program Kementerian Pertanian, seperti pembagian alat dan mesin pertanian (Alsintan) dan hewan ternak 50 ekor ayam setiap kepala keluarga kian intens dilakukan jelang pilgub.
Program ini dinilai rentan untuk dipolitisasi. Apalagi Menteri pertanian memiliki saudara yang akan bertarung pada kontestasi politik lima tahunan sekalu tanggal 27 Juni 2018 mendatang.
Sebelumnya , Ichsan Yasin Limpo menegaskan, jika ada calon menjadikan program pemerintah seolah-olah adalah programnya, maka sama saja membongi rakyat.
“Mr Komitmen” ini menegaskan, program pemerintah atau uang negara memang diperuntuhkan untuk rakyat. Sehingga, sekalipun tidak ada Pilgub, program itu harus dan wajib sampai ke masyarakat. (*)