MACCANEWS- Anggota DPRD Kota Makassar dari Partai Golkar, Rahman Pina, diduga memicu konflik dan dituding menjadi provokator usai massa Aliansi Masyarakat Makassar Cinta Demokrasi berdemonstrasi di gedung DPRD Kota Makassar, Senin (9/4/2018).
Konflik itu terjadi saat massa hendak meninggalkan lokasi aksi. Disayangkan, karena yang diprovokasi Rahman Pina adalah konstituennya sendiri dari Kecamatan Manggala.
Warga Manggala, yang tak lain daerah pemilihan Rahman Pina, sangat menyayangkan prilaku legislator asal Enrekang itu memanfaatkan sebagian orang di tengah kerumunan massa aksi untuk melakukan provokasi.
Akibatnya, provokasi yang berujung konflik antara orang yang ada di dalam gedung DPRD Makassar dengan massa yang sedang melakukan unjuk rasa pun memanas.
Kedatangan massa aksi untuk menuntut Rahman Pina bersama terhadap 12 anggota DPRD lainnya untuk mempertanggungjawabkan tindakannya memanfaatkan fasilitas negara melakukan kampanye pasangan pilkada Kota Makassar Appi-Cicu.
Dari kampanye itu lahir aksi politik anggota DPRD Kota Makassar bernama Gabungan Aksi Fraksi (GAS) Appi-Cicu.
“Ini ulah Rahman Pina semakin kelewatan, kenapa anak-anak dimanfaatkan untuk konflik. Rahman ini membuat provokasi, ini sudah sangat keterlaluan,” kata Dg Mangka, salah satu warga Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, yang ikut berunjuk rasa di kantor DPRD Makassar.
Bahkan sejumlah warga meminta agar Rahman Pina kembali saja ke kampungnya di Enrekang jika tak mampu menyesuaikan diri di Makassar.
Tudingan provokasi muncul setelah adanya warga mengenali salah seorang pemuda yang dimanfaatkan oleh Rahman Pina. Pemuda Manggala yang selama ini mendukung Rahman Pina berbalik memaki dan berjanji tak akan mendukung Rahman Pina jika maju kembali jadi caleg di Pemilu 2019.
“Jelas sekali itukan anak-anak Bangkala yang dimanfaatkan Rahman Pina untuk datang di DPRD Makassar mengawal dirinya, karena ketakutan akan didemo oleh massa. Yang mengherankan kenapa bisa Rahman Pina arahkan pemuda untuk jadi provokator, untung saja berhasil lari dari kejaran massa. Kalau didapat pasti babak belur karena ulah Rahman Pina,” kesal Dg Tika warga Bangkala yang ikut mengecam sikap Rahman Pina.
Dengan peristiwa itu, dalam waktu dekat warga Bangkala akan mendatangi kediaman Rahman Pina untuk mengingatkan, untuk tidak memanfaatkan warga untuk hal – hal negatif.
Menurut Dg. Tika menilai cara Rahman Pina adalah upayah untuk memecah belah silaturahim dan persaudaraan di Manggala yang terbangun selama ini, hanya untuk kepentingan pribadinya.
“Kami pastikan akan bertandang kekediaman Rahman Pina untuk menyampaikan, bahwa saudara Rahman Pina jangan jadi provokator kemudian menulari sifat tidak terpuji itu kepada masyarakat, ” tutup Dg. Tika. (Wan)