oleh : H.Andi Ian Kurniawan Latanro (Ketua Umum Abdi Merah Putih Sulsel)
Sempurna, matang, terukur dan berpengalaman! Empat kata yang cukup merepresentasikan seorang Ichsan Yasin Limpo. Mister Komitmen, calon Gubernur Sulsel 2018. Pada Debat Kandidat yang pertama, semalam, performa mantan Bupati Gowa dua periode itu luar biasa.
Seperti yang sudah-sudah, debat kandidat memang selalu menyisakan cerita. Dimana saja kontest adu debat, dengan mudah kelihatan kompetensi bawaan original seseorang. Meski tentu saja ada faktor tambahan pendukung lainnya yang dapat mengganggu maupun mensupport seperti adanya moderasi lalu lintas debat yang berat sebelah. Tapi faktor ini tidak muncul di panggung debat sesi pertama Cagub dan Cawagub Sulsel.
Selain waktu berbicara yang terbatas dan terhitung, adanya mekanisme pencabutan nomor sebelum dapat giliran, yang lebih bergaransi adalah debat digawangi seorang moderator berpengalaman sekaliber dan serigid Rosiana. Tentu tidak ada peluang miring sebelah.
*Ichsan Yasin Limpo yang Sungguh Mempesona*
Ichsan YL yang biasanya dikenal koleganya tegas, strategic namun pendiam dan tak banyak bicara, malam ini sungguh mencengangkan. Bukan saja terlihat dari kesanggupan akademik dan pengalamannya di pengelolaan pemerintahan, tapi di panggung debat itu ia memancarkan aura santai, senyum lebar tanpa beban, charming dengan suara berat dan dialek khas percakapan santun Bugis Makassar yang kental.
Memilih bertanya dan menjelaskan soal Gini Ratio (angka ketimpangan) di tengah pertumbuhan ekonomi yang membaik, namun diikuti angka ketimpangan yang tinggi menurutnya berbahaya dan perlu ekstra hati hati. Yang paling menarik Ichsan sanggup menemukan titik kritikal dalam pembangunan dan menjelaskan betapa pentingnya investasi sumber daya manusia.
Ia mencontohkan KFC yang tidak satupun bahan bakunya datang dari Amerika. Semuanya lokal resources. Satu satunya yang datang dari Amerika adalah nama KFC itu saja. Betapa pentingnya menggenjot pendidikan dan kecerdasan manusianya. Sebab jika manusianya cerdas, maka pengelolaan sumber daya alam secara berlebihan, perusakan lingkungan besar-besaran tidak akan terjadi.
Manusia dengan skill set yang tinggi akan melahirkan aneka rupa inovasi technology yang bernilai jual tinggi. Inilah dua biang masalah paling fundamental, bukan saja di Sulsel tapi juga Indonesia dan dunia. Jika sanggup mengelola kedua masalah itu, nyaris lebih separuh masalah pemerintah selesai.
Sementara pasangan lain masih berkutat soal hafalan perintah undang-undang, bagaimana jika terjadi perbedaan pendapat antara Gubernur dan Wakil Gubernur, ada juga yang kelihatan menggunakan forum debat itu untuk mengeluh merasa tidak didukung pemerintah.
Ada pula yang terkesan menyampaikan perasaan politik bahwa wakil gubernur juga membawa suara. Hal-hal yang tidak terlalu berhubungan dengan subtansi kebutuhan masyarakat akan hadirnya pemerintah yang kreatif, inovatif, kuat dan fokus.
Pendek kata, debat pertama ini jelas milik Ichsan YL dan Andi Cakka. Mari kita tunggu debat berikutnya.