5 Karyawan Perusda Sulsel Terima SK Pensiun Dan Uang Pesangon

oleh
5 Karyawan Perusda Sulsel Terima SK Pensiun Dan Uang Pesangon

MACCA.NEWS- Manajemen baru Perusahaan Daerah (Perusda) Sulawesi Selatan (Sulsel) membuat gebrakan. Dibawa kepemimpinan Taufik Fakhruddin sebagai Direktur Utama yang baru, 5 Karyawan Pensiunan Perusda Sulsel akhirnya menerima Surat Keputusan (SK) Dan Uang Pesangon dan Jasa Pengabdian.

Mereka adalah, Daming (77), H.Muhammad Yunus Bato (70), H.Abu Bakar (83), Nasaruddin Ahmad (83), Sultan (72). Kelimanya sudah mengusulkan pensiun sejak tahun 2005 saat masih era Amin Syam menjabat Gubernur Sulawesi Selatan kala itu.

Prosesi penyerahan ini berlansung di Kantor baru Perusda Sulsel, Jalan Ratulangi, Kamis, (14/02/2019) siang. Acara ini turut dihadiri keluarga para pensiunan.

Direktur Utama Perusda Sulsel, Taufik Fakhruddin menyebut ini adalah langkah baru, menjawab kegelisahan para pensiunan yang telah lama menanti kejelasan status hak mereka.

“Alhamdulillah, beberapa orang tua ini adalah karyawan yang telah bekerja di Perusda selama puluhan tahun. Jadi berdasarkan keputusan kami selaku manajemen baru memberikan uang jasa kepada mereka karena telah mengabdi,” ujar, Taufik Fakhruddin, Direktur Utama Perusda Sulsel, Kamis, (14/02/2019) siang.

Taufik mengakui, Dana pensiun yang diberikan tidak seberapa. Namun, ia berharap para pensiunan ini merasa bangga telah mengabdi.

“Ini juga menjadi spirit kepada karyawan di Perusda, bahwa orang tua seperti mereka masih memiliki motivasi bekerja,” tuturnya.

Taufik Fakhruddin diketahui masuk sebagai Dirut Perusda Sulsel yang baru menggantikan Abdul Haris Hodi yang memilih mengundurkan diri. Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel (2018-2023), Nurdin Abdullah dan Andi Sudirman Sulaiman pun menunjuk mantan Dirut Perusda Kab. Bantaeng tersebut.

Taufik menargetkan, Perusda Sulsel dapat menjadi The New Perusahaan yang dapat menopang pemerintah daerah.

Taufik mengamini perintah Gubernur dan Wagub untuk menjadikan, Perusda Sulsel lebih solid dan inovatif. Sehingga mampu memaksimalkan aset daerah yang ada untuk dikelola. Serta Tidak Meminta Anggaran Ke Pemerintah dan mampu mencari anggaran sebanyak-banyaknya untuk dikelola dalam membangun Sulawesi Selatan semakin jaya. (*)

No More Posts Available.

No more pages to load.