Tanggapi gonjang ganjing di pilpres, ketua umum De’Polic ; “TRUST”  adalah X Factor.

oleh
oleh
Tanggapi gonjang ganjing di pilpres, ketua umum De’Polic ; “TRUST”  adalah X Factor.

MACCANEWS-  Atensi dan energi bangsa ini cukup terkuras dengan menyaksikan dagelan para elit yang sibuk mencari pasangan wapres nya masing-masing. Bahkan per hari ini, H-1 batas akhir pendaftaran capres-cawapres di KPU tetap masih menyisakan misteri siapa gerangan nama yang jadi “dipinang” baik oleh capres jokowi maupun capres prabowo.

Ketua umum nasional Democracy political public, Renny Puteri Harapan Rani yang juga merupakan salah satu dewan pendiri perkumpulan De’Polic bersama Anirwan, menilai bahwa bergulirnya beberapa nama dari elit internal parpol masing-masing koalisi menjadi sebuah perdebatan panjang yang dianggap belum menawarkan solusi dan gambaran jaminan serangkaian proses alot penuh intrik menentukan siapa cawapres berimplikasi pada perubahan nasib bangsa ini ke depannya.

“Publik belum melihat itu” kata Renny
Lebih lanjut Renny mengungkapkan, ada sebuah hal krusial yang menjadi tantangan parpol dan elit yang terlibat langsung dalam menentukan cawapres masing-masing capres yakni “trust value”, ini yang menjadi challenge tersendiri. Bahwa nama yang cawapres dari dua kubu baik incumbent maupun opisisi harus memunculkan sosok nama yang sudah memiliki rekam jejak yang diyakini oleh publik bahwa ia layak menjadi cawapres. Tidak hanya dari segi popularitas saja tetapi juga blue print figur tersebut yang diharapkan sudah teruji apa bakti yang telah pernah ditorehkan, dan integritas yang dimiliki.

Renny menilai, “trust value” inilah yang harus menguat menjadi tolok ukur menentukan cawapres, yang selanjutnya akan berpengaruh terhadap sebesar apa keyakinan publik bahwa paket capres-cawapres inilah yang akan menjawab berbagai persoalan bangsa.

“Dalam beberapa dialog di stasiun tv swasta dominan kesan yang ditangkap oleh publik hanya bagaimana faktor kemenangan menjadi prioritas utama sedangkan menghadirkan figur yang menjadi solusi bangsa hanya sebagai target sampingan.

“Trust factor” menjadi unsur yang sulit dikantongi di tengah krisis kepercayaan bangsa terhadap kinerja elit. Itu yang harus dijawab,” pungkas Renny. (*).

No More Posts Available.

No more pages to load.