NA-ASS Diunggulkan Lembaga Lokal, Lembaga Survei Nasional Jagokan IYL-Cakka

oleh
oleh
Komitmen Penuh, IYL-Cakka Bangun Sulsel Tanpa Kebohongan dan Korupsi

MACCANEWS– Lembaga survei lokal yang datanya sering meleset jauh dari hasil pencoblosan, seperti CRC dan SSI kini bergantian mengumumkan survei terbarunya jelang Pilgub Sulsel.

Sehari setelah CRC merilis temuan surveinya yang mengunggulkan Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman (NA-ASS), kini giliran orang dekat NA, Yuhardin mempublish temuan “surveinya” melalui lembaganya, SSI. Dan hasilnya pasti sudah bisa ditebak.

Tak tanggung-tanggung, Yuhardin yang berulangkali melakukan foto salam NA-ASS, maupun menggelar pertemuan dengan pasangan usungan koalisi PDIP ini, menempatkan jagoannya di posisi pertama.

Persentase elektabilitasnya malah melebihi 10% dengan peraih elektabilitas kedua. NA-ASS di posisikan 37,7%, NH-Aziz 25,49%, dan IYL-Cakka 19,88%, serta Agus-TBL malah hanya 4,76%. Sisanya belum memutuskan atau rahasia.

Angka elektabilitas yang dirilis Script Survei Indonesia (SSI) yang sejak dulu memang menjadi bagian NA, sangat berbanding jauh dari sejumlah lembaga survei nasional dan kredibel yang selisih elektabilitas kandidat terpaut tipis, terutama di posisi pertama dan kedua.

“Jadi hasil survei kami pada bulan Mei lalu berbeda, Prof Andalan mengalami kenaikan dengan tingkat elektabilitas di semua Kabupaten kota di Sulsel,” kata Yuhardin saat merilis hasil surveinya di Makassar, Selasa (19/6/2018).

Sekadar diketahui, SSI berulangkali mendapat kritikan. Selain dianggap orang dekat NA, juga datanya sering meleset jauh. Seperti di Pilkada Selayar 2015, berbanding terbalik dengan hasil pencoblosan. Yang ditempatkan di posisi ketiga, justru keluar sebagai pemenang.

Selain itu, survei SSI ini juga sangat berbeda dengan lembaga survei yang punya pengalaman panjang di bidang riset di Indonesia. Seperti Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Jaringan Suara Indonesia (JSI), maupun lembaga survei nasional lainnya.

Khusus LSI dan JSI yang sebelumnya merilis temuan prilaku pemilih jelang pencoblosan, menempatkan IYL-Cakka di posisi pertama. Angkanya di bawah 30%. Sedangkan NA-ASS dan NH-Aziz, bersaing di posisi kedua dan ketiga.

Namun membandingkan temuan LSI dan JSI yang dikenal merajai riset dan kemenangan di Pilkada di Indonesia, selisihnya dengan peraih elektabilitas kedua rata-rata di bawah 5%, atau jaraknya tergolong tipis. Bandingkan dengan SSI justru selisihnya di atas 10%.

Jika juga berdasar pada rivalitas kandidat , maka lembaga nasional yang tidak bisa diintervensi, apalagi sampai mengubah angkanya, memang memprediksi pilgub Sulsel berjalan cukup ketat. Diyakini pemenang Pilgub selisihnya tidak berjauhan dengan peraih suara terbanyak kedua.

Sekadar diketahui, sejumlah lembaga nasional menempatkan IYL dan Cakka selama sembilan bulan terakhir. Mulai Poltracking di 2017, Indo Survei Strategi, Sinergi Data Indonesia di Maret 2018, LSI, JSI, hingga Roda Tiga Konsultan. (Wan)

No More Posts Available.

No more pages to load.