Ciderai Demokrasi, Bawaslu Diminta Usut Politisasi Pembagian Alsintan Kementan

oleh
oleh
Ciderai Demokrasi, Bawaslu Diminta Usut Politisasi Pembagian Alsintan Kementan

MACCANEWS– Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) L-PACE Hertasmin Dg Gau angkat bicara terkait dugaan politisasi pembagian alat pertanian berupa handtracktor serta Alsintan yang diduga kuat dipolitisasi untuk kepentingan kandidat tertentu di Pilgub Sulsel.

Menurutnya, pembagian alsintan di Kabupaten Maros dan di daerah lain kata Hertasming bisa menciderai proses demokrasi yang tengah berlangsung di Sulsel.

Baginya, pembagian alat pertanian yang disalurkan Mentan RI Amran Sulaiman patut dicurigai bahkan diwaspadai.

Apalagi salah satu kandidat maju di Pilgub Sulsel tak lain adalah adik kandungnya, Andi Sudirman Sulaiman, pasangan Nurdin Abdullah.

Baik Panwaslu maupun Bawaslu Sulsel menurut Hertasming jangan menutup mata dengan pembagian sarat dengan kepentingan politik itu.

“Bawaslu harus turun tangan. Kejadian ini sudah berulang kali. Bawaslu tidak boleh menutup mata. Harus diawasi karena hal itu sarat kepentingan politik,” tegasnya.

Anehnya lagi, alat-alat pertanian itu disalurkan atas bantuan LSM di daerah. Salah satunya LSM LATANI di Kecamatan Bajeng.

“Struktur pengurusnya juga hampir semua pengurus partai Gerindra Gowa, lingkup wilayahnya juga luar biasa skop pusat, padahal pengurusnya domisili di Gowa” ungkap Ketua L-PACE Sulsel.

Diketahui, dugaan politisasi bantuan Kementan memang terus menggeliat selama tiga bulan terakhir. Bahkan, Amran Sulaiman berulangkali ke Sulsel untuk menyalurkan bantuan atau berkunjung ke Kabupaten/kota.

Sebelumnya, Kementan juga ditengarai membagi-bagikan ayam dan hewan ternak kepada warga. Namun informasi yang berkembang, pembagian tersebut diduga digiring ke politik.

Sekedar diketahui, pembagian alat pertanian tersebut murni dari APBN. Olehnya, keliru jika hal itu disalahgunakan untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu karena bantuan tersebut murni untuk rakyat. (*)

No More Posts Available.

No more pages to load.