Kembali Ambulance Berbayar, Warga: Makassar Mundur Lagi

oleh
oleh
Kembali Ambulance Berbayar, Warga: Makassar Mundur Lagi

MACCANEWS– Layanan ambulance gratis milik Pemkot Makassar kembali berbayar setelah Wali Kota Danny Pomanto cuti karena kembali maju dalam pilwalkot 2018. Warga pun menilai Makassar mundur lagi.

Danny Pomanto saat dikonfirmasi terkait ambulance yang kini berbayar atau tidak gratis lagi sangat menyayangkan kejadian itu.

“Yang pertama saya sangat menyayangkan adanya fasilitas (ambulance) milik pemkot Makassar yang tidak gratis lagi. Kemudian yang kedua, saya mengimbau kepada masyarakat untuk bersabar, sebentar lagi saya akan kembali aktif. Setelah masa cuti saya sudah selesai, saya akan tertibkan kembali. Layanan ambulance gratis itu memang janji yang sudah menjadi program Pemkot Makassar, yang pastinya saya sangat menyayangkan kejadian seperti itu. Kasihan masyarakat, bukannya dibantu, sudah terkena musibah ditambahi lagi beban,” kata Danny Pomanto, di Makassar, Selasa (3/4/18).

Keprihatinan Wali kota non aktif tersebut menanggapi adanya aduan salah satu ketua RW di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Rasdin.

“Saya juga baru percaya ternyata ambulance sekarang sudah tidak gratis lagi. Pasalnya sangat jelas penyebutan angka rupiah yang harus kita bayar yakni sebesar Rp250.000 ribu untuk jasa layanan ambulance Pemkot Makassar. Kalau memang tidak gratis padahal sebelumnya sifatnya gratis, berarti Makassar mundur lagi, ” ungkap Rasdin saat ditemui di
salah satu rumah duka warganya, di Komplek Ranggong Permai, Kelurahan Bangkala, Selasa (3/4/18).

Saat awak media mempertanyakan siapa pejabat pemkot Makassar yang mewajibkan untuk membayar jasa pelayanan Ambulance Pemkot Makassar, Rasdin mengatakan, pemberitahuannya lewat operator call 112 inisial HHS saat meminta bantuan ambulance bagi warganya yang meninggal dunia.

“Seperti biasanya 112 menjadi call center pemkot Makassar era Pak Danny Pomanto bagi warga yang ingin mendapatkan pelayanan langsung cukup menghubungi 112 dan gratis. Sayapun telpon dan direspon oleh operator, tetapi ada syaratnya kata operator (HHS) yakni bayar Rp 250 ribu,” terang Rasdin.

Kebenaran soal Rp250.000 ribu sebagai syarat penggunaan ambulance pemkot Makassar, juga dibenarkan oleh supir ambulance inisial AKS (36).

“Iya Pak sekarang kalau pakai ambulance pemkot memang tidak gratis lagi, sudah berbayar. Soal berapa jumlahnya, itu urusan operator Call 112, saya hanya menjalankan perintah operator Call 112,” kata AKS, sopir ambulance pemkot Makassar.

“Saya sudah empat tahun bawa Mobil ambulance dan saya berkantor di wilayah Kecamatan Manggala. Jadi awalnya gratis memang, kalau berbayarnya itu dimulai dari bulan Februari 2018, setelah pak Danny Pomanto cuti. Soal pembayaran Rp250 ribu itu, saya juga tidak tahu dimasukkan kemana. Saya sebagai sopir hanya dapat 5 persen dari total sewanya, itu kalau tujuannya dalam kota dan beda lagi kalau luar Makassar. Tergantung berapa kesepakatannya antara pemkot dan pihak keluarga almarhum,” tuturnya.

“Tidak adaji kwitansi Pak, karena sudah sepakat melalui via telpon call 112 dengan operator, jadi saya terima langsung kemudian kami setor kepimpinan ambulance,” kata AKS.

Dari keterangan keluarga almarhum yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, awalnya hanya menyerahkan uang sebesar Rp100 ribu. Tetapi karena ada kesepakatan dengan operator call 112 inisial HHS, pihak keluarga Almarhum kemudian mencukupkan permintaan operator call 112 yakni sebesar Rp250 ribu tanpa kwitansi,” bebernya. (Wan)

No More Posts Available.

No more pages to load.